Jakarta (ANTARA News) - Menteri Keuangan Agus Martowardojo mengatakan bahwa defisit anggaran 2010 bisa mencapai 1,5 persen atau lebih rendah dari perkiraan APBNP 2010 sebesar 2,1 persen.
"Dibandingkan dengan prognosis APBNP 2010, kelihatannya (defisit) tidak mencapai 2,1 persen, itu mencapai 1,5 persen," ujarnya seusai mengikuti sidang paripurna DPR RI mengenai penyampaian pandangan fraksi atas RAPBN 2011 serta nota keuangan di Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa.
Dalam RAPBN 2011, ia menambahkan, pemerintah menargetkan defisit anggaran sebesar 1,7 persen.
"Defisit jadi 1,5 ke 1,7 itu sebenarnya sudah menunjukkan kita terus memberikan insentif atau stimulus kepada perekonomian Indonesia," ujarnya.
Melalui RAPBN 2011 dan Nota Keuangannya, pemerintah mengajukan defisit tahun anggaran 2011 sebesar 1,7 persen dari PDB atau Rp115,7 triliun. Jumlah tersebut memang turun dibanding APBNP 2010 yang menetapkan defisit sebesar 2,1 persen atau Rp133,7 triliun.
Sementara, Fraksi Kebangkitan Bangsa dalam pandangan fraksinya, meminta pemerintah mencermati masalah defisit secara profesional sehingga tidak menjadi beban di kemudian hari.
"Harus dicermati secara profesional, pembiayaan defisit dengan utang perlu ditinjau kembali," kata juru bicara FKB, Bambang Heri Purnama.
Fraksi Partai Gerindra juga menginginkan adanya kesinambungan dalam pengelolaan defisit anggaran dengan dukungan optimalisasi penerimaan perpajakan.
"Harus ada upaya efisien untuk pengelolaan defisit anggaran dengan optimalisasi penerimaan pajak," ujar juru bicara Fraksi Partai Gerindra Fary Djemi Francis.
(S034*A039/S026)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010