Jakarta (ANTARA) - Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa memimpin rapat multi pihak guna memastikan major project destinasi pariwisata prioritas dalam rangka penyusunan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2022.

“Kita juga melibatkan semua kementerian yang turut serta dalam Prioritas Nasional ini dan memastikan ketersediaan anggaran, pun semua mengalami penurunan alokasi akibat refocusing, tapi kita ingin melihat peluang untuk pergeseran, akan kita satukan,” kata Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa saat memimpin rapat di Jakarta, Selasa.

Menteri Suharso berharap melalui rapat tersebut ada masukan dari kementerian dan menginginkan realisasinya seusai dengan target anggaran 2022.

Pertemuan tersebut memastikan major project destinasi pariwisata prioritas mengembangkan destinasi berkelas dunia dengan diversifikasi dan kualitas daya tarik (atraksi), kualitas aksesibilitas dan amenitas, sumber daya manusia yang terampil, daya dukung lingkungan yang berkelanjutan, serta tata kelola destinasi yang profesional, hingga peningkatan lapangan kerja serta pendapatan dan usaha pariwisata berbasis masyarakat.

Menteri Suharso menjelaskan pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 mengamanatkan perubahan menjadi pariwisata berkualitas atau quality tourism dengan sasaran peningkatan nilai tambah sektor pariwisata, devisa pariwisata, kesiapan destinasi, daya saing industri, partisipasi masyarakat, serta kualitas SDM pariwisata.

Major project destinasi pariwisata mengintegrasikan perencanaan dan penganggaran pembangunan di 10 Destinasi Pariwisata Prioritas yaitu Danau Toba, Borobudur dan sekitarnya, Lombok-Mandalika, Labuan Bajo, Manado-Likupang, Wakatobi, Raja Ampat, Bromo-Tengger-Semeru, Bangka Belitung, dan Morotai yang diharapkan mendorong pemulihan ekonomi, khususnya di sektor pariwisata.

Difasilitasi dengan penyusunan Rencana Induk Destinasi Prioritas Nasional 2020-2024 yang dikoordinasikan Kementerian PPN/Bappenas melalui Program Pengembangan Pariwisata Terintegrasi dan Berkelanjutan (P3TB), Pengembangan 10 Destinasi Pariwisata Prioritas dibidik mampu meningkatkan nilai tambah melalui devisa pariwisata sebesar 10,6–11,3 miliar dolar AS, penyerapan tenaga kerja pariwisata mencapai 14,7 juta orang, peningkatan kunjungan wisatawan mancanegara menjadi 8,5-10,5 juta orang, dan kontribusi penciptaan nilai tambah (PDB) 4,3 persen di 2022.

Selain itu rapat multi pihak pembahasan major project destinasi pariwisata juga menyepakati harmonisasi perencanaan kepariwisataan di berbagai kementerian/lembaga serta pemerintah daerah, pengaturan tata ruang, hingga memastikan komitmen kementerian/lembaga untuk mendukung rintisan destinasi, pembangunan jalan, bandara dan pelabuhan pendukung aksesibilitas, hingga pengelolaan lingkungan dan pembangunan kawasan.

Baca juga: Pemerintah garap 108 infrastruktur di 5 wisata prioritas tahun ini
Baca juga: Destinasi Pariwisata Super Prioritas akan miliki wisata otomotif
Baca juga: Gubernur Babel usulkan Belitung masuk dalam destinasi super prioritas

Pewarta: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2021