Jember (ANTARA) - Sebagian besar masyarakat suku Tengger di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Selasa, mulai berangkat ke Gunung Bromo (2392) untuk mengikuti upacara Yadnya Kasada Bromo yang digelar 25-26 Agustus 2010.

"Sebagian warga Tengger di Desa Argosari berangkat mulai hari ini untuk persiapan upacara Yadnya Kasada Bromo," kata Kepala Desa Argosari, M Martiam, di Lumajang.

Menurut dia, jumlah warga Tengger di Lumajang yang akan mengikuti upacara Yadnya Kasada Bromo mencapai seribu orang lebih, sebagian warga Tengger Lumajang berada di Desa Ranupani dan Argosari.

"Sebagian warga Tengger berjalan kaki dengan berkelompok menuju Gunung Bromo melalui Dusun Gedog di Desa Argosari, namun sebagian lagi menggunakan kendaraan bermotor melewati Desa Ranupani menuju ke Bromo," paparnya.

Ia mengemukakan, jumlah warga Tengger yang berjalan kaki menuju Bromo tiap tahun menurun karena sebagian besar warga Tengger lebih memilih menggunakan kendaraan bermotor untuk mengikuti upacara Kasada.

"Sebagian kecil suku Tengger yang memilih berjalan kaki menuju ke Gunung Bromo secara berkelompok, namun komunitas itu masih ada," katanya.

Ribuan warga Tengger di Lumajang, lanjut dia, membawa sesajen yang berisi hasil bumi mereka untuk upacara Yadnya Kasada Bromo.

"Sisa sesajen yang sudah diberi doa akan dibawa pulang oleh suku Tengger di Lumajang, selanjutnya akan diletakkan di sejumlah sumber mata air di Desa Argosari," paparnya.

Sisa sesajen yang dibawa dari upacara Kasada Bromo dipercaya membawa berkah untuk meningkatkan hasil panen suku Tengger di Lumajang.

"Sesajen yang diletakkan di sejumlah mata air dipercaya memberikan kemakmuran dan kesejahteraan suku Tengger di Lumajang," ucapnya.

Upacara Yadnya Kasada Bromo merupakan salah satu kegiatan untuk menyatukan suku Tengger di empat kabupaten yakni Kabupaten Probolinggo, Lumajang, Pasuruan dan Malang.
(ANT/A024)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010