London (ANTARA News) - Pelatih Manchester United (MU) Sir Alex Ferguson tetap kukuh dengan pendiriannya untuk menolak wawancara dengan BBC. Dan akibatnya dia terancam denda kira-kira sebesar 1.000 poundsterling karena bertentangan dengan peratuan baru Premier League.

Ferguson menolak untuk berbicara dengan BBC setelah MU menahan imbang Fulham dengan skor 2-2.

Boikot Ferguson berawal sejak tahun 2004 saat program acara Panorama yang ditayangkan BBC menayangkan dokumenter berjudul "Father and Son", yang mengupas kegiatan bisnis anaknya, Jason yang saat itu berprofesi sebagai agen pemain sepak bola.

Sebaliknya, dia telah mengatakan kepada rekan-rekannya bahwa dia menunggu permintaan maaf sebelum dia berbicara kepada BBC lagi. Dia menuduh arogansi lembaga tersebut di masa lalu.

Pendapat Ferguson mengenai BBC bisa dilacak dari wawancaranya tahun 2007, seperti dikutip Guardian.

"BBC adalah jenis perusahaan yang tidak pernah minta maaf, dan mereka tidak akan pernah minta maaf. Mereka cerita tentang anak saya yang merupakan omong kosong," kata Ferguson.

Pada tahun-tahun sebelumnya Ferguson kebal terhadap hukuman karena aturan meminta agar manajer berbicara dengan pemegang hak siaran di bawah klausul "upaya terbaik. Ide memperketat aturan secara khusus untuk mengatasi Ferguson dan dipilih oleh seluruh 20 klub Premier League, termasuk MU.

"Premier League kecewa karena BBC dan Manchester United, belum bisa menyelesaikan masalah Sir Alex Ferguson bersedia untuk wawancara setelah pertandingan usai," tulis pernyataan Premier League.

"Kami tentu saja akan terus mengamati situasi dan menawarkan bantuan yang dianggap perlu oleh kedua pihak untuk berusaha dan membantu memulihkan keadaan," katanya.

"Bagaimanapun juga, ini pelanggaran dari peraturan Premier League dan dewan akan mempertimbangkan tindakan yang tepat pada pertemuan selanjutnya yang dijadwalkan akhir September," katanya juga.
(ENY/A024)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010