London (ANTARA News/AFP) - Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) senang dengan harga minyak pada tingkat saat ini yakni 70-80 dolar per barel, tetapi ini akan menghambat pemulihan ekonomi global dan permintaan energi, konsultan CGES memperingatkan pada Senin.

OPEC yang beranggotakan 12 negara memproduksi sekitar 40 persen minyak mentah dunia, bertemu secara berkala untuk mengatur tingkat produksi dengan tujuan mempertahankan pendapatan dan tingkat investasi.

"Saat ini, OPEC berada dalam posisi untuk menjaga harga minyak di mana pihaknya akan suku untuk melihatnya, tapi ini datang pada sebuah biaya," Pusat Studi Energi Global (CGES) mengatakan dalam sebuah laporan pasar bulanan pada Senin.

"Biaya adalah bahwa ekonomi global akan pulih lebih lambat dan pasar minyak tidak akan tumbuh secepat itu, pihaknya akan bersiap siaga dengan harga yang lebih moderat."

Pedagang takut bahwa pasar minyak bisa tergelincir oleh pertumbuhan ekonomi global yang terhuyung-huyung pada semester kedua 2010.

"Permintaan minyak meningkat dengan pemulihan ekonomi, tetapi tumbuh kekhawatiran bahwa rebound ekonomi di negara-negara maju kehilangan momentum," kata kelompok riset berpengaruh.

Pasar telah berputar di sekitar level 70-80 dolar untuk beberapa waktu karena pedagang bereaksi terhadap data pada prospek untuk pemulihan ekonomi global.

"Sejak awal Oktober 2009 patokan harga minyak mentah telah diperdagangkan di kisaran antara 70 dan 80 dolar per barel, menunjukkan tidak ada tanda melanggar dengan jelas dalam salah satu arah dan menerima sinyal dari beberapa fundamental pasar," kata laporan itu.

"Akibatnya, harga telah berfluktuasi dengan berita dan sentimen mengenai ketahanan pemulihan ekonomi global dan apa artinya untuk masa depan permintaan minyak. "

CGES mengatakan tingkat harga saat ini memungkinkan negara-negara penghasil minyak untuk melanjutkan investasi di bidang infrastruktur baru energi.

"Harga minyak antara 70 dan 80 dolar yang nyaman untuk negara-negara produsen minyak dan juga untuk industri minyak, yang mampu mengejar kompleks proyek-proyek baru yang diperlukan untuk mengimbangi penurunan ladang-ladang minyak yang lebih tua," katanya.

"Tingkat harga ini juga telah terbukti dapat diterima oleh pemerintah dari negara-negara konsumen utama minyak, karena harga minyak yang tinggi membantu mereka dalam mengejar tujuan lingkungan hidup mereka."

Namun, menambahkan: "Satu kelompok bahwa harga minyak yang tinggi tidak sesuai adalah konsumen minyak sendiri, individu-individu dan bisnis yang harus membeli energi untuk pemanas rumah, peralatan dan kendaraan yang dijalankan dan bahan bakar proses industri."

Pertemuan formal OPEC mendatang untuk membahas tingkat produksi yang akan diselenggarakan pada 14 Oktober di Wina. (A026/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010