Palembang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan mengintegrasikan Kampus Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang dengan Islamic Center karena sarana dan prasarananya memadai dan ditunjang lokasi yang strategis.
Gubernur Sumsel Herman Deru pada peresmian Kampus B UIN Raden Fatah di Kawasan Jakabaring, Senin, mengatakan dengan didukung keberadaan Islamic Center itu maka dapat optimal dalam kegiatan syiar Islam.
“Harapan saya ini benar-benar terwujud sehingga kampus UIN ini bukan hanya sebagai pusat studi tapi juga beragam kegiatan Islam dalam pembinaan generasi muda,” kata dia.
Pemerintah telah menghibahkan lahan seluas 15 hektare sebagai wujud kepedulian terhadap layanan pendidikan yang layak bagi masyarakat.
Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas yang hadir dalam peresmian tersebut, mengharapan adanya sarana dan prasarana berupa sembilan gedung baru ini membawa UIN Raden Fatah mampu bersaing di tingkat internasional.
Baca juga: Menteri Agama takjub dengan kampus kedua UIN Palembang
Ia optimistis hal tersebut dapat terwujud karena terjalin sinergi yang baik antara lembaga pendidikan dan pemerintah daerah.
“Di bawah kepemimpinan Pak Gubernur Sumsel dan ditambah keberadaan UIN Raden Fatah akan menjadikan Sumsel terus menjadi zero konflik,” kata dia.
Rektor UIN Raden Fatah Palembang Nyayu Khodijah mengatakan kampus baru tersebut sebagai amanah dari pendahulu yang ingin punya kampus megah sebagai pusat pengembangan budaya Islam di Sumsel.
“Kampus dikelilingi sungai, yang memaknai Melayu. Kami ingin UIN Raden Fatah menjadi simbol sejarah bagi yang datang ke Palembang,” kata dia.
Dia mengatakan keberadaan kampus baru menunjang proses perkuliahan, penelitian, dan pengembangan SDM di Sumsel yang unggul dan kompetitif hingga level internasional.
Pembangunan Kampus Jakabaring UIN RF Palembang menelan dana bantuan IsDB Rp430 miliar.
Selain itu, Pemprov Sumsel andil dalam pembangunan kampus tersebut dengan menghibahkan lahan seluas 35 hektare di Kecamatan Jakabaring.
Kampus itu berdiri di atas lahan seluas 33.000 meter persegi dengan susunan bangunan membentuk anak panah ke utara yang bermakna harapan agar UIN RF Palembang menjadi poros dunia, khususnya bidang peradaban Melayu Islam.
Kampus dengan dominasi warna biru dan putih itu memiliki sembilan bangunan yang digunakan sebagai kantor pusat, laboratorium terpadu, fakultas tarbiyah keguruan, fakultas psikologi, fakultas sains teknologi, fakultas ekonomi bisnis islam, dan perpustakaan-ICT.
Baca juga: Mahasiswa asing di UIN Palembang diperintahkan bertahan di asrama
Baca juga: Prof Nyayu Khadijah jadi rektor perempuan pertama di UIN Palembang
Baca juga: UIN Palembang siapkan pusat kajian manuskrip keagamaan Nusantara
Pewarta: Dolly Rosana
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2021