Di Galeri Pasar Laut Indonesia, semua produk UMKM unggulan dipajang di booth agar masyarakat kita semakin bangga dengan UMKM, dengan hasil laut dan perikanan Nusantara
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) membuka Galeri Pasar Laut Indonesia di tiga lokasi yaitu satu di Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta dan dua di rest area Tol Trans Jawa untuk mendukung gerakan Bangga Buatan Indonesia.
"Di Galeri Pasar Laut Indonesia, semua produk UMKM unggulan dipajang di booth agar masyarakat kita semakin bangga dengan UMKM, dengan hasil laut dan perikanan Nusantara," kata Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan KKP Artati Widiarti, Senin.
Menurut Artati Widiarti, galeri ini bagian dari soft launching Pasar Laut Indonesia sekaligus bentuk dukungan KKP pada gerakan Bangga Buatan Indonesia (BBI).
Para pengunjung galeri itu, ujar dia, bisa berbelanja beragam makanan olahan seperti sereal ikan, abon ikan, abon rajungan, sambal ikan, mie ikan, dan kacang bandeng.
Selain itu, kaum hawa juga bisa membeli beragam produk kecantikan seperti facial wash, face mask, shampoo, serum, garam spa serta handycraft berbasis produk laut.
"Kita ingin menunjukkan, ikan atau produk kelautan dan perikanan tidak hanya bisa dinikmati anak-anak untuk kecerdasannya, tapi juga ibu-ibu untuk kecantikannya dan semua usia untuk kebutuhan imunitasnya," urai Artati.
Melalui galeri ini, Artati mengajak semua lapisan masyarakat menjadi bagian dari Gerakan BBI. Dia pun mengimbau para pembeli untuk memposting produk-produk tersebut di sosial media.
"Dengan begitu, Gerakan Bangga Buatan Indonesia bisa menjadi penggerak ekonomi nasional. Ayo, bantu beli dan borong produk-produk mereka sebagai wujud sifat gotong royong bangsa Indonesia. Membeli produk UMKM bukan saja membantu perekonomian mereka, namun juga menjadi bukti kebanggaan kita terhadap produk bangsa sendiri," ujarnya.
Senada, Direktur Pemasaran PDSPKP menjelaskan alasan penempatan galeri Pasar Laut Indonesia di tiga titik tersebut. Menurutnya, lokasi-lokasinya sangat strategis untuk menarik sebanyak mungkin masyarakat.
Machmud juga mengajak UMKM lain untuk ikut mendaftar di #pasarlautindonesia agar bisa mendapatkan beragam manfaat. Sedangkan UMKM yang sudah terdaftar dapat dilihat di website www.pasarlautindonesia.id yang kini sudah hadir dengan tampilan baru yang lebih fresh.
"Website juga telah terkoneksi dengan Pameran Virtual #pasarlautindonesia yang akan dilaksanakan pada bulan Juni dan November 2021," sambungnya.
Sementara President Director PT Angkasa Pura II (Persero) Muhammad Awaluddin memastikan dukungannya terhadap berbagai program pengembangan UMKM seperti yang dicanangkan Kementerian Kelautan dan Perikanan melalui program Pasar Laut Indonesia.
Muhammad Awaluddin juga menilai bahwa aksi kolektif berbagai sektor dibutuhkan dalam mendukung UMKM menemukan peluang dan bangkit di tengah krisis akibat pandemi Covid-19.
Dia mengakui, Bandara Soekarno-Hatta adalah bandara tersibuk di Indonesia. Sekaligus pintu gerbang utama Indonesia dan bandara jangkar penghubung konektivitas udara di dalam negeri.
“Kami berharap dengan adanya galeri produk perikanan dan kelautan di Terminal 3, masyarakat dapat semakin bangga terhadap produk-produk dalam negeri,” kata Awaluddin.
Selain di Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta, dua galeri lainnya terdapat di rest area Tol Trans Jawa, tepatnya di KM 260 B Brebes dan 456 Salatiga.
Sebagai informasi, produk perikanan dan kelautan yang berada di galeri Pasar Laut Indonesia Terminal 3, nantinya dapat dibeli secara daring melalui aplikasi Travelin sebagai media e-commerce yang dapat diunduh di iOS dan Android. Aplikasi Travelin dikembangkan oleh AP II, untuk memudahkan dan memberikan seamless journey experience bagi wisatawan, serta mendukung ekosistem transportasi dan pariwisata nasional.
#GernasBBI
Baca juga: Anggota DPR: Berdayakan pasar laut digital guna promosikan UMKM
Baca juga: KKP ajak UMKM pengolahan ikan masuk pasar laut Indonesia
Baca juga: KKP sebut 1.355 UMKM bergabung di Pasar Laut Indonesia
Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2021