Kathmandu (ANTARA) - Seorang pejabat pemerintah Nepal mengatakan pada Senin bahwa banyak pendaki asing melanjutkan upaya mereka untuk mendaki Gunung Everest meskipun ada laporan wabah COVID-19 di base camp gunung tertinggi di dunia itu.
Pada April, seorang pendaki Norwegia dievakuasi dari base camp gunung setinggi 8.848,86 meter itu dan diterbangkan ke Kathmandu di mana dia dinyatakan positif COVID-19. Si pendaki itu telah kembali ke negaranya.
Lukas Furtenbach -- dari perusahaan Austrian Furtenbach Adventures -- mengevakuasi timnya dari gunung Everest bulan ini dengan mengatakan ada peningkatan tajam kasus COVID-19 di base camp.
"Sejauh ini kami memiliki sekitar seratus kasus yang dikonfirmasi di base camp Everest, dikonfirmasi oleh dokter, oleh rumah sakit, oleh perusahaan asuransi, oleh pemimpin ekspedisi, oleh pilot helikopter yang menerbangkan pasien dan tentu saja oleh para pendaki itu sendiri," kata Furtenbach kepada Reuters TV di Kathmandu, Senin.
Namun, seorang direktur di departemen pariwisata yang mengawasi kegiatan pendakian di pegunungan Nepal, Mira Acharya, mengatakan bahwa pemerintah belum menerima pemberitahuan tentang wabah COVID-19 di base camp Everest dan ekspedisi gunung tersebut terus berlanjut selama musim pendakian yang berakhir pada pekan depan.
Ketika ditanya tentang seratus kasus COVID-19 yang disebutkan oleh Furtenbach, Acharya berkata: "Kami belum menerima laporan apapun tentang itu."
"Bahkan beberapa pendaki yang timnya telah berhenti mendaki terus melanjutkan ekspedisinya," katanya kepada Reuters tanpa menyebutkan nama.
"Tidak ada kepanikan di antara para pendaki di sana. Jika ada beberapa kasus COVID, mereka akan ditangani tepat waktu dan baik," ujar Acharya yang berkunjung ke base camp Everest pada bulan ini.
Pada Minggu (23/5), sekitar 180 pendaki asing dan warga lokal pemandu (Sherpa) mereka mencapai puncak gunung Everest, dan lebih banyak lagi orang diperkirakan akan naik pekan ini, katanya.
Nepal, yang menerima pendapatan jutaan dolar dari pendaki setiap tahun, mengeluarkan 408 izin pendakian ke Everest untuk musim pendakian April-Mei tahun ini, setelah sempat menutup pendakian gunung itu tahun lalu karena pandemi.
Pada Minggu, Nepal melaporkan 513.241 kasus infeksi virus corona dan 6.346 kematian akibat COVID-19 sejak wabah dimulai, menurut data pemerintah.
Sumber: Reuters
Baca juga: Masih khawatir virus corona, China batalkan pendakian gunung Everest
Baca juga: Cegah COVID-19, Nepal tutup jalur pendakian Gunung Everest
Baca juga: Nepal larang pendakian solo di Everest
Penerjemah: Yuni Arisandy Sinaga
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2021