Kami mengapresiasi PLN yang telah memastikan kesiapan dan keandalan sistem kelistrikan, meliputi kesiapan unit pembangkit dan penguatan jaringan transmisi dan distribusi tenaga listrik selama periode posko ini
Jakarta (ANTARA) - Kementerian ESDM mengapresiasi kinerja PT PLN (Persero), yang telah memastikan kondisi pasokan ketenagalistrikan berjalan dengan aman selama periode Posko Pemantauan Idul Fitri 1442 Hijriah sejak 6 Mei 2021 hingga resmi ditutup pada 21 Mei 2021.
"Kami mengapresiasi PLN yang telah memastikan kesiapan dan keandalan sistem kelistrikan, meliputi kesiapan unit pembangkit dan penguatan jaringan transmisi dan distribusi tenaga listrik selama periode posko ini," ujar Sekretaris Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Munir Ahmad dalam keterangannya, yang dikutip dari laman Kementerian ESDM di Jakarta, Senin.
Ia juga mengapresiasi petugas PLN yang sigap mengamankan pasokan listrik kepada masyarakat dan obyek vital lainnya.
Dicontohkannya, saat H+2 Idul Fitri atau Sabtu (15/5/2021) terjadi banjir di Kabupaten Simalungun dan gempa di Nias Barat, Sumatera Utara, sehingga mengakibatkan gangguan pada sistem kelistrikan setempat.
"Pada hari itu juga, pemulihan terhadap jaringan kelistrikan setempat telah selesai dilakukan dan sistem kembali normal," katanya.
Namun demikian, Munir menyebutkan ada beberapa kejadian khusus, yang menyebabkan pemadaman listrik di sejumlah daerah dan dapat diatasi dengan baik.
Posko melaporkan pada H-1 Lebaran atau Rabu (12/5/2021) sempat terjadi pemadaman di sebagian Cibitung, Tambun, dan Cikarang, Jawa Barat, karena kebakaran di Gardu Induk Cikarang. Namun, lanjutnya, sekitar tiga jam telah dilakukan normalisasi dan aliran listrik kembali seperti semula.
"Meskipun aman, masih terjadi beberapa pemadaman listrik secara lokal yang disebabkan karena banjir dan kebakaran, khususnya di Pulau Jawa, Sumatera, dan Kalimantan," ujar Munir.
Berdasarkan catatan Posko Lebaran, pada H Idul Fitri atau Kamis (13/5/2021) daya mampu pengusahaan PLN tercatat 43.647,49 MW dan beban puncak 31.004,77 MW, sehingga ada cadangan 12.642,73 MW atau 40,78 persen.
Sedangkan, kondisi kelistrikan pengusahaan non-PLN pada 13 Mei 2021, tercatat daya mampu 2.081,56 MW dan beban puncak 795,49 MW, sehingga terdapat cadangan 1.286,07 MW atau 161,67 persen.
Lalu, pada hari kedua Idul Fitri atau Jumat (14/5/2021), tercatat daya mampu PLN mencapai 44.262 MW dan beban puncak 28.752,40 MW, sehingga ada cadangan 15.509,60 MW atau 53,94 persen.
Sementara, untuk non-PLN pada periode sama, daya mampu 2.117,71 MW dan beban puncak 690,88 MW, sehingga terdapat cadangan 1.426,83 MW, atau 206,52 persen.
Munir menambahkan meskipun periode posko Lebaran telah selesai, PLN tetap siaga mengamankan pasokan listrik agar aktivitas masyarakat dapat berjalan dengan lancar.
Baca juga: PLN siapkan energi terbarukan untuk kebutuhan Lebaran
Baca juga: PLN siapkan energi terbarukan untuk kebutuhan Lebaran
Baca juga: Kementerian ESDM pastikan pasokan listrik aman jelang Idul Fitri
Pewarta: Kelik Dewanto
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2021