Jakarta (ANTARA) - Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FTUI) menggandeng 50 siswa jalanan dan juga kalangan dhuafa di Sekolah Master Depok untuk mendapatkan pelatihan bercocok tanam atau Urban Farming dan Green House.
“Dalam pengenalan Urban Farming, kami mengenalkan teknik pembuatan rumah kaca sebagai media untuk bercocok tanam sehingga para peserta dapat langsung mengaplikasikannya,” ujar Dosen Teknik Mesin FTUI, Prof Dr Ing Nasruddin, dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Senin.
Tujuan pengenalan rumah kaca adalah untuk memanfaatkan ruang kosong di salah satu atap gedung sekolah.
Dia menambahkan hal tersebut untuk menjawab permasalahan lahan yang kerap terjadi di kota-kota di Indonesia. Metode yang digunakan adalah media tanam yang berasal dari hasil olahan limbah baglog tanaman jamur, kemudian dicampur dengan pupuk dan vitamin organik untuk tanaman.
“Metode ini diharapkan bisa menjawab permasalahan pertanian kota dan permasalahan terkait pengolahan limbah organik, meningkatkan nilai ekonomi, kemandirian, nilai gizi serta peningkatan skill atau kapasitas lulusan Sekolah Master Depok ini,” kata dia.
Baca juga: Kuliah umum Farmasi UI hadirkan pembicara dari Jepang
Baca juga: Tim Ksatria UI juara pertama cerdas cermat daring FUN BPK 2021
Program itu merupakan Pengabdian Masyarakat (PengMas) FTUI sudah dilaksanakan sejak 20 November 2020 yang melibatkan para staf pengajar FTUI dan para mahasiswa dengan tujuan pengenalan Urban Farming dan pengembangan rumah kaca.
Dia berharap konsep pelaksanaan Urban Farming bisa dikembangkan dan disebarluaskan menjadi program unggulan bagi Kota Depok dan Kota besar lainnya agar masyarakat dapat merasakan manfaatnya.
Pihak Pengelola Sekolah Master Depok melaporkan sejak pelaksanaan program Urban Farming dan Green House enam bulan terakhir, program itu berhasil dicapai dengan hasil panen sebanyak dua kali, dan digunakan untuk bahan masak pada dapur umum milik Sekolah Master serta dijual sebagai penambahan nilai ekonomis bagi siswa Sekolah Master.
Manfaatkan limbah plastik
Sementara itu, perusahaan nutrisi global, Herbalife Nutrition, mengajak masyarakat dalam memanfaatkan sampah plastik untuk kegiatan melestarikan lingkungan dan juga bercocok tanam.
Kegiatan itu diusung dalam bentuk Workshop Virtual Pemanfaatan Kemasan Plastik Bekas produk Herbalife Nutrition yang diadakan secara rutin mulai 2021. Kegiatan itu merupakan bagian dari komitmen perusahaan dalam mengurangi sampah plastik dan pemanfaatan sampah plastik yang mendukung kelestarian lingkungan.
“Kami bersama komunitas dan karyawannya ingin berkontribusi dalam upaya melestarikan lingkungan. Upaya ini dituangkan dengan berbagai kegiatan workshop daur ulang, pembuatan tanaman hidroponik, tanaman hias dan Vertical Garden, Decaupage, serta edukasi mengenai sampah kepada masyarakat,” ujar Senior Director dan Country General Manager Herbalife Nutrition Indonesia, Andam Dewi.
Selain itu, anggota independen juga terlibat dalam aktifitas itu dengan menghias kemasan bekas produk dan memanfaatkan kemasan bekas sebagai pot tanaman yang dapat menumbuhkan upaya pelestarian lingkungan.
Sebelumnya, pihaknya juga berkomitmen mendukung program pemerintah dalam upaya mengurangi sampah plastik yaitu dengan meniadakan penggunaan kantong belanja plastik sekali pakai, dan mengajak masyarakat untuk membawa sendiri kantong belanjanya.
“Kami telah menerapkan berbagai pendekatan dan upaya untuk mempromosikan masa depan yang berkelanjutan, selain kontribusi dalam edukasi nutrisi dan gaya hidup sehat, kami berharap rangkaian upaya melestarikan lingkungan yang kami selenggarakan seperti hari ini dapat memberi inspirasi dan edukasi bagi masyarakat tentang pemanfaatan kembali kemasan plastik bekas kemasan produk. Hal ini sekaligus untuk mendukung upaya pelestarian lingkungan dan untuk masa depan yang berkelanjutan,” kata Andam Dewi.*
Baca juga: Webinar MWA UI hadirkan Puan Maharani bahas pendidikan Indonesia
Baca juga: UI-UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi perkuat sinergi
Pewarta: Indriani
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021