Sukoharjo (ANTARA News) - Kepala Kepolisian Resor Sukoharjo Ajun Komisaris Besar Polisi Suharyono mengatakan, kasus pembunuhan terhadap seorang anggota Komando Pasukan Khusus (Kopassus) Kandang Menjangan, merupakan kriminal murni.

Tersangka tersebut, Yulianto (38) warga di Kragilan, RT 02/RW XV, Pucangan, Kartasura, Sukoharjo, melakukan pembunuhan motifnya karena dia ingin memiliki barang-barang korban, kata Kapolres di Sukoharjo, Minggu.

"Tersangka kini diamankan di Markas Polres Sukoharjo bersama barang bukti, berupa dua telepon seluler, uang senilai Rp1,3 juta, dan sebuah sepeda motor Honda Supra Fit semuanya milik korban," kata Kapolres.

Namun, polisi hingga kini masih dalam pengembangan kasus dengan memeriksa tersangka secara intensif apakah masih ada korban lainnya.

Menurut Kapolres, tersangka sebelumnya memang diamankan di Markas Kopassus untuk melakukan pemeriksaan, tetapi kemudian proses hukum diserahkan polisi untuk ditindaklanjuti.

"Tersangka membunuh korban Kopda Santoso yang juga anggota Kopassus Grup dua Kandang Menjangan di Kartasura, karena dia ingin memiliki barang korban," katanya.

Kendati demikian, polisi terus melakukan Penyelidikan untuk pengembangan kasus tersebut. "Korban lebih dari satu orang, itu isu yang beredar di masyarakat," katanya.

Kapolres menjelaskan, tersangka setelah membunuh korban menyembunyikan dua telepon seluler dan dompet korban di dalam sumurnya. Tersangka membungkusnya dengan plastik kemudian dikerek dengan tali ke dalam sumur.

Selain itu, tersangka juga menggunakan sepeda motor korban Honda supra Fit yang ditemukan di rumah dinas istrinya.

Sementara tersangka Yulianto ditangkap karena diduga membunuh seorang anggota Kopassus Kandang Menjangan, di rumah Kragilan, Pucangan, Kartasura, Sukoharjo. Mayat korban ditemukan dikubur di dalam rumah tersangka, Minggu (21/8) malam.

Anggota Kopassus tersebut diketahui Kopda Santoso, warga asal Nguter, Sukoharjo, yang dibunuh dan dikuburkan di rumah tersangka sudah 14 hari ini. Kasus tersebut akhirnya diketahui oleh anggota Kopassus yang sengaja menyelidiki menghilangnya salah satu anggotanya dan juga hasil laporan dari pihak keluarga korban.
(B018/Z002)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010