Seoul (ANTARA News) - Lebih dari 5.000 orang mengungsi dari suatu kota di Korea Utara yang berbatasan dengan China akibat sungai meluap.  Kantor berita resmi Korea Utara KCNA , Minggu memberitakan banyak daerah di  kota Shinuiju barat laut terendam setelah sungai yang merupakan perbatasan antara Korea Utara dan China itu meluap akibat curah hujan 300mm pada Jumat tengah malam dan pukul 09:00 waktu setempat Sabtu.

Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong Il mengirim satuan-satuan militer untuk menolong penduduk di daerah barat laut itu dan paling tidak 5.150 orang korban telah diungsikan oleh angkatan udara dan laut, kata KCNA.

Sungai Amnok, meluap yang menewaskan empat orang dan menggenangi 44 kota serta memutuskan aliran listrik dan komunikasi.

Banjir besar yang terjadi dalam tahun-tahun belakangan ini menyebabkan ratusan orang tewas atau hilang, menghanyutkan gedung-gedung dan merendam tanah pertanian, yang memicu Korut mencari bantuan pangan dari luar negeri.

Kurangnya prasarana yang memadai di sebagian besar daerah luar ibu kota Pyongyang membuat tanah pertanian dan distrik-distrik permukiman Korut rentan dilanda banjir apabila hujan lebat,yang merusak tanaman dan memperburuk situasi kekurangan pangan.

Kelompok-kelompok bantuan kemanusiaan mengatakan Korut menderita kekurangan pangan yang kronis,dengan negara-negara donor penting seperti Korea Selatan dan Amerika Serikat mengurangi banyak sumbangan sehubungan dengan tindakan Korut melakukan uji coba rudal dan program senjata nuklirnya.
(H-RN/B002)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010