Jakarta (ANTARA News) - Ketua Umum DPP Partai Demokrat, Anas Urbaningrum, meminta kader Partai Demokrat untuk mengendalikan diri untuk tidak memberikan pernyataan yang sulit dipahami.
"Kurangi yang tidak penting, termasuk menghindarkan diri dari pernyataan-pernyataan yang kurang bisa dipahami," kata Anas dalam sambutan acara buka puasa bersama di kediaman Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono, di Puri Cikeas, Bogor, Minggu petang.
Baru-baru ini, anggota DPR RI dari Partai Demokrat, Ruhut Sitompul memberikan pernyataan mengejutkan. Dia mengusulkan pengubahan UUD 1945, sehingga memungkinkan Susilo Bambang Yudhono bisa menjadi Presiden untuk periode ketiga.
Setelah menjadi bahan pemberitaan, Presiden Yudhoyono menyatakan sikap pada sora harinya. Yudhoyono menyatakan, masa jabatan Presiden harus dibatasi sesuai dengan ketentuan konstitusi, yaitu paling lama dua periode.
Anas menyatakan hal itu ketika menekankan perlunya penerapan asketisme politik. Asketisme dalam berpolitik berarti menjalankan aktivitas politik berdasar nilai-nilai keagamaan.
Dengan mengendalikan diri dan mengedepankan nilai-nilai keagamaan, kata Anas, kehidupan politik akan lebih indah dan sopan.
Dia berharap, semua kader Partai Demokrat bisa mengembangkan prinsip-prinsip asketisme dalam menjalankan tugas.
"Jika itu bisa diterapkan, saya yakin Partai Demokrat akan semakin dicintai rakyat dan bisa berkomunikasi dengan baik," kata Anas saat memberikan sambutan.
Anas menegaskan, secara politis, Partai Demokrat adalah partai pendukung pemerintah. Oleh karena itu, semua anggota Fraksi Partai Demokrat di DPR juga harus mendukung kebijakan pemerintah.
"Fraksi Partai Demokrat bukan partai bebas," katanya.
Menurut Anas, semua anggota DPR yang juga kader Partai Demokrat harus memperjuangkan kelanjutan program dan kebijakan pemerintah.
(F008/S026)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010