Puluhan anggota polisi Polres Sukoharjo, Minggu, terlihat berjaga-jaga di rumah tersangka, Yulianto (38), di Dukuh Kragilan RT 02/ RW XV, Pucangan, yang diduga sebagai tempat pembunuhan anggota Kopassus Kandang Menjangan, Kopda Santoso.
Di rumah tersangka--yang sekarang ditahan di Mapolres--, dipasangi garis polisi untuk membatasi ratusan warga yang ingin melihat mendekat di lokasi tempat pembantaian korban anggota Kopassus tersebut.
Menurut Margono, tetangga tersangka, warga sempat gempar setelah aparat keamanan membongkar jenazah korban yang dikubur tersangka di dalam rumahnya, Sabtu (21/8) sekitar pukul 20.00 WIB.
Penemuan korban tersebut oleh anggota Kopassus setelah mencari aggotanya bernama Santoso hilang selama 14 hari. Korban terakhir diketahui berkunjung ke rumah tersangka pada tanggal 8 Agustus 2010 dengan mengendarai sepeda motor Honda Supra Fit.
Namun, kata dia, korban setelah itu tidak tahu entah kemana, karena teman korban juga anggota Kopassus mencarinya ke rumah tersangka tetapi tidak ditemukan.
"Setelah itu, warga baru mengetahui korban ditemukan dikubur di rumah tersangka," kata Margono.
Ia menjelaskan, jenazah korban tersbeut kemudian dibawa mobil ambulan keluar rumah Yulianto sekitar pukul 11.30 WIB, dana saat itu turun hujan deras.
Menurut dia, warga tidak mengetahui bahwa Yulianto itu, seorang dukun yang dapat mengobati orang. Hal itu, justru warga mendengar dari orang luar kampung setelah kejadian tersebut.
Sementara tersangka melakukan pembunuhan kepada korban anggota Kopassus tersebut belum diketahui motifnya, kepolisian sendiri belum dapat memberikan keterangan secara resmi terkait kasus tersebut.
Seorang petugas kepolisian yang berjaga di TKP menyebutkan, tersangka sudah diamankan di Polres Sukoharjo dan anggota diperintahkan untuk mengamankan lokasi kejadian.
Menurut Kapolres Sukoharjo AKBP Suharyono, pihaknya masih melakukan penyelelidikan terkait kasus tersebut. Kasus ini merupakan kriminal murni.
(ANT/S026)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010