Kepala Dusun Kalisana, Kecamatan Sentolo, Suniman, Minggu, mengatakan, meski tidak berdampak merusak rumah, tetapi gempa tersebut membuat sebagian warganya panik.
Menurut dia, tidak ada laporan kerusakan rumah seperti pada gempa 2006, tapi banyak warga berlarian keluar rumah karena khawatir rumah mereka ambruk.
"Sejauh ini belum ada warga yang melaporkan rumahnya rusak. Memang pada gempa 2006, sebanyak 75 persen rumah penduduk Dusun Kalisana roboh," katanya.
Sementara Kepala Dusun Wonobroto Ponimin mengatakan, sebagian warganya tidak merasakan gempa itu.
"Sebagian besar penduduk Wonobroto tidak merasakan gempa, dan sampai saat ini tidak ada laporan kerusakan rumah warga," katanya.
Warga Dusun Kalisana Sapari menuturkan, dirinya panik saat terjadi gempa sebab pada gempa 2006 rumahnya roboh tanpa sisa, dan tahun ini rumahnya baru selesai dibangun.
"Rumah saya yang hancur akibat gempa 2006 baru selesai saya bangun lagi, malah ada gempa lagi. Alhamdullah, tidak ada genting satu pun yang jatuh akibat gempa tadi malam," katanya.
Meski demikian, ia mengatakan, dirinya dan warga kampung panik dan berlarian keluar rumah setelah itu membunyikan kentongan. "Semalam kami langsung menabuh kentongan atau titir, berharap warga langsung waspada," katanya.
Kepala Stasiun Geofisika Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta Budi Waluyo mengatakan, gempa yang terjadi pada pukul 18.41.38 WIB tersebut bersumber dari patahan atau sesar di bawah perbukitan kapur di Wonosari, Kabupaten Gunung Kidul.
"Pusat gempa di kedalaman 10 kilometer di darat, tidak di laut, sehingga tidak menimbulkan atau berpotensi tsunami," katanya.
(ANT-159/N002/S026)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010