Makassar (ANTARA News) - Pengurus Daerah Persatuan Jurnalistik Indonesia Sulawesi Selatan menyesalkan peristiwa yang menimpa kontributor SunTV dan RCTI Ambon, Ridwan Salamu yang meninggal dunia saat meliput bentrokan antar warga Tual terjadi
di Maluku Tenggara, Sabtu (21/8).


Ketua Umum Pengda PJI Sulsel, Nasrullah Nara di Makassar,
 Minggu, mengatakan kurangnya kesadaran wartawan memperhatikan keselamatan diri dalam menjalankan setiap kegiatan jurnalistik dianggap sebagai penyebab utama terjadinya peristiwa tragis itu.


"Sebaiknya teman-teman jurnalis memperhatikan keselamatan diri, sebelum turun melakukan kerja-kerja jurnalistik," ucap dia.


Akifitas teman-teman jurnalis dalam meliput sebuah peristiwa atau
 konflik seringkali mengabaikan hal-hal seperti ini akibatnya resiko kecelakaan di lapangan sering mengancam keselamatan jiwa wartawan.


"Jangan karena ingin mengambil gambar bagus, keselamatan nyawa diabaikan," ucapnya.
 Dia juga menyayangkan, sikap perusahaan media masih banyak yang mengabaikan keselamatan jiwa wartawannya dalam menjalankan tugas-tugas
peliputan.


"Sebelum turun ke lapangan, sebaiknya para wartawan dilengkapi atribut dan rompi khusus. Paling tidak ada pembekalan dari perusahaan untuk menghindari resiko kecelakaan saat melaksanakan tugas peliputan," keluhnya.


Selain itu, kata dia perlindungan asuransi kecelakaan diri dan
kesehatan sebaiknya bisa menjadi perhatian perusahaan media, sehingga resiko kecelakaan kerja teman-teman jurnalis tidak membebani keluarga mereka.


"Ini penting dan setiap perusahaan media harus bertanggung jawab terhadap wartawannya, apalagi mereka di tempatkan di daerah rawan konflik atau bencana. Tidak perduli apakah mereka `stringer` atau tenaga lepas, ini adalah kewajiban perusahaan media," tegasnya. (ANT/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010