Perekonomian dan warga Israel akan mendapatkan ruang ekstra untuk bernapas,

Yerusalem (ANTARA) - Israel akan mengakhiri pembatasan COVID-19 lokal setelah peluncuran vaksin yang berhasil yang hampir membasmi infeksi baru, kata Kementerian Kesehatan negara itu pada Minggu (23/5).

Dengan mayoritas penduduk telah menerima vaksin Pfizer-BioNTech, dan sekitar 92 persen dari mereka yang berusia 50 tahun ke atas yang diinokulasi atau pulih, Israel secara bertahap membuka kembali ekonominya setelah tiga kali penguncian.

Negara itu melaporkan hanya 12 kasus baru virus pada Sabtu (22/5), turun dari puncak kasus harian lebih dari 10.000 pada Januari.

Baca juga: Israel berbagi vaksin COVID dengan Palestina, Honduras, Ceko
Baca juga: Israel buka kembali ekonomi setelah memvaksin setengah populasinya

Membatasi aktivitas berisiko tinggi dan batasan jumlah orang yang dapat berkumpul di area tertentu, dengan "Green Pass" yang dikeluarkan pemerintah untuk menunjukkan kekebalan pascavaksinasi atau pemulihan dari COVID-19 yang memungkinkan kebebasan lebih besar.

Menteri Kesehatan Yuli Edelstein mengatakan pada Minggu bahwa dia tidak akan memperpanjang pengaturan, yang berarti pembatasan dan sistem "Green Pass" akan dicabut mulai awal Juni.

"Perekonomian dan warga Israel akan mendapatkan ruang ekstra untuk bernapas," katanya, tetapi juga memperingatkan bahwa pembatasan dapat diberlakukan kembali jika situasi berubah.

Israel masih akan menutup perbatasannya untuk sebagian besar perjalanan masuk, meskipun telah mulai mengizinkan sekelompok kecil wisatawan yang divaksin.

Kementerian Kesehatan juga akan mengkaji ulang persyaratan pemakaian masker di ruang tertutup.

Sumber : Reuters

Baca juga: Israel laporkan 8 kasus COVID-19 varian India
Baca juga: Israel, Austria dan Denmark bentuk aliansi pasokan vaksin COVID

Penerjemah: Azis Kurmala
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2021