Sydney (ANTARA News/AFP) - Untuk pertama kalinya sejak Perang Dunia II, Australia akan mengalami apa yang disebut "hung parliament" karena Pemilu gagal menghasilkan partai politik yang menang mutlak.

Partai Buruh Australia (ALP) yang berkuasa kehilangan banyak kursi di parlemen akibat kemarahan publik yang dipicu oleh aksi kudeta internal terhadap Perdana Menteri (PM) terpilih, Kevin Rudd.

Saat ini, PM perempuan pertama Australia, Julia Gillard, yang mengambil alih pucuk pimpinan ALP dua bulan silam masih ketinggalan tiga kursi parlemen dari kubu Partai Liberal-Nasional (LNP).

Sejauh ini, ALP baru meraih 69 kursi parlemen, sedangkan LNP 71.

Untuk menang, partai politik harus meraih kuota minimal 76 kursi di parlemen. Melihat perolehan suara hingga Sabtu tengah malam, bisa dipastikan tidak ada partai politik yang berhasil mencapai kuota tersebut.

Kondisi seperti ini disebut dengan "hung parliament".

Hasil Pemilu 2010 merupakan kemunduran yang sangat memukul ALP sebab tiga tahun lalu mantan PM Kevin Rudd berhasil membawa kemenangan telak bagi ALP.

Namun Gillard menjatuhkan Rudd delapan pekan lalu. Gillard kemudian melancarkan kampanye yang gagal menonjolkan keberhasilan Partai Buruh menyelamatkan Australia dari krisis keuangan dunia.(*)
(E012/R009)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010