Tanjungpinang (ANTARA) - Gubernur Provinsi Kepri Ansar Ahmad meminta Satgas COVID-19 provinsi, kabupaten dan kota setempat merespon cepat dan melayani dengan baik apabila ada laporan tentang kasus COVID-19 di masyarakat.
Pernyataan tersebut disampaikan Ansar sehubungan dengan masih adanya keluhan masyarakat tentang standar penanganan COVID-19 yang belum berjalan dengan baik di lapangan.
"Pencegahan COVID-19 ini bisa berhasil kalau semua pihak serius bekerja di lapangan," kata Ansar Ahmad di Tanjungpinang, Ahad.
Ansar mengatakan pencegahan penyebaran COVID-19 di Kepri bisa ditekan seminimal mungkin kalau semua pihak ikut peduli dan pro aktif dalam membantu pemerintah dalam program penanganannya.
Baca juga: Di Kepulauan Riau, kasus aktif COVID-19 tembus di atas 2 ribu orang
Baca juga: Satgas Penanganan COVID-19 Kepri berharap tarif GeNose turun
Menurutnya, seserius apa pun upaya pemerintah kalau tidak terbangun sinergi, kerja sama dan saling mendorong antara semua pihak, maka upaya pencegahan tidak akan menghasilkan capaian yang maksimal.
Untuk menangani dan menekan laju penyebaran virus itu, memang perlu langkah-langkah aktif dan pro aktif. Tidak hanya dari sisi birokrasi, namun juga cepat tanggap petugas di lapangan.
"Bila ada laporan kasus baru tentang COVID-19 dari masyarakat, Satgas di wilayah itu kita minta cepat lakukan swab tracing bagi keluarga dan orang-orang yang pernah kontak erat dengan pasien terduga COVID-19. Hasilnya harus secepatnya bisa diketahui sehingga bisa diambil langkah-langkah selanjutnya agar tidak terjadi penyebaran secara masif," ujarnya.
Ansar berharap agar para Bupati dan Wali Kota terus melakukan rapat koordinasi dengan Satuan Tugas Penanganan COVID-19 untuk monitoring dan evaluasi, agar persoalan sekecil apa pun bisa segera dicarikan solusinya.
Dia katakan persoalan COVID-19 sudah menjadi perhatian serius bagi Pemerintah Pusat dan Daerah.
Di sisi lain, Gubenur juga mengimbau masyarakat untuk tetap patuh setiap anjuran yang sudah diberikan oleh pemerintah. Melakukan pola hidup sehat dengan menjalankan protokol kesehatan, menghindari kerumunan, program isolasi bagi pasien COVID-19, serta vaksinasi juga harus dijalankan dengan baik oleh masyarakat.
"Tidak hanya itu, bagi masyarakat yang merasa ada gejala seperti COVID-19 segera lakukan 5es usap (swab) dan hubungi petugas. Kalau masih juga lambat dalam penanganan, hubungi call centre Satgas yang ada agar bisa segera diambil tindakan," ungkapnya.
Gubernur turut minta tiap kabupaten dan kota untuk menyediakan tempat khusus bagi program isolasi untuk pasien terpapar COVID-19 tanpa gejala, supaya pergerakan mereka dapat dipantau langsung dan tidak kontak dengan orang lain.
Selain mereka yang positif terpapar COVID-19 bisa terpantau, katanya, juga untuk membatasi kontak pasien dengan orang lain.
"Dengan begitu secara tidak langsung memutus mata rantai penyebaran COVID-19 dengan masyarakat," ujarnya.
Dari data yang masuk tentang angka COVID-19 di Kepri hari ini tercatat jumlah total keseluruhan terkonfirmasi Covid 19 mencapai 14.657 orang dengan tingkat kesembuhan 84,07 persen atau sebanyak 12.322 pasien yang dinyatakan sembuh dari COVID-19. Sementara yang meninggal dunia 319 orang atau 2,19 persen.
Sedangkan untuk kasus COVID-19 aktif hari ini tercatat Kota Batam ada 59 kasus, Tanjungpinang 41 kasus, Karimun 83 kasus, Anambas 32 kasus. Untuk Lingga, Natuna dan Bintan tidak ada kasus baru.*
Baca juga: Satgas: Banyak RS di Kepri minim tempat tidur untuk pasien COVID-19
Baca juga: Eks TKI asal Malaysia sumbang 30 persen kasus aktif COVID-19 di Kepri
Pewarta: Ogen
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021