Tokyo (ANTARA News) - Korea Utara pada dasarnya sepakat untuk melanjutkan kembali perundingan enam negara mengenai penghapusan program nuklirnya, menurut laporan media Jepang Sabtu, mengutip seorang diplomat senior China.
Wu Dawei, utusan khusus China mengenai urusan Korea, mengatakan Pyongyang berkomitmen untuk melakukan proses tahap demi tahap kembali sepenuhnya kepada perundingan perlucutan senjata, kata surat kabar Yomiuri Shimbun, sebagaimana dikutip dari AFP.
Korea Utara bermaksud kembali ke perundingan setelah mengadakan konsultasi bilateral dengan Amerika Serikat, dan pertemuan persiapan informal dengan para mitra dialog, kata Wu.
Dia mengatakan, tanggal untuk perundingan resmi belum dibahas.
Wu berkunjung ke Korea Utara dari Senin sampai Rabu, bertemu dengan Menteri Luar Negeri Pak Ui-Chun dan para pejabat Korea Utara di Pyongyang.
Media resmi Pyongyang Kamis mengatakan, bahwa kedua pihak mengadakan pembahasan mendalam mengenai masalah-masalah bilateral dan regional "termasuk pelanjutan kembali perundingan enam negara dan perlucutan senjata nuklir di seluruh semenanjung Korea."
Tapi Wu menyebut sebagai "sedikit dipertanyakan" satu laporan oleh Kantor Berita Korea Utara (KCNA), bahwa dia dan para pejabat Korea Utara "mencapai konsensus penuh mengenai pandangan-pandangan tentang semua masalah yang dibahas," menurut Yomiuri.
Perundingan enam negara - yang terdiri kedua Korea, China, Jepang, Rusia dan AS - telah terhenti sejak Pyongyang keluar dari forum itu April tahun lalu, dan kemudian mengadakan uji coba senjata nuklirnya yang kedua sebulan kemudian.
Wu mengatakan, dia ingin berkunjung ke Jepang, AS dan Korea Selatan untuk menjelaskan kepada mereka mengenai diskusi-diskusinya di Korea Utara, kata Yomiuri.
Dalam pertemuan dengan kelompok anggota parlemen Jepang di Beijing Jumat, Wu membenarkan kesediaan Korea Utara untuk kembali ke perundingan, kata media Jepang lainnya.
Korea Selatan telah menuntut Pyongyang agar minta maaf atas tenggelamnya salah kapal perangnya sebelum pihaknya memutuskan melanjutkan kembali perundingan enam negara.
Ketegangan-ketegangan memuncak di semenanjung Korea sejak tenggelamnya korvet Cheonan Maret lalu yang menewaskan 46 orang, dan Seoul serta Washington menuduh Korea Utara mentorpedo korvetnya itu.
Pyongyang membantah keras pihaknya terlibat dan memperingatkan serta mengancam Korea Selatan dan AS, yang telah menggelar serangkaian latihan militer dalam rangka unjuk kekuatan terhadap Korea Utara.
(H-AK/A024)
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010