Jakarta (ANTARA News) - Antusiasme kaum `wong cilik` beraneka latar belakang menjadi salah satu pemandangan menarik ketika berlangsungnya pasar murah PDI Perjuangan di Kompleks Kantor DPP-nya di Kawasan Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Jumat.

"Kegiatan ini digelar dalam rangka bulan suci Ramadhan 1431 Hijriyah . Ini merupakan agenda rutin tahunan, yang diselenggarakan atas partisipasi kader-kader PDI Perjuangan (PDI-P)," kata Koordinator Bidang Perempuan dan Anak DPP PDI-P, SB Wiranti Sukamdani, usai Ketua Umumnya Megawati Soekarnoputri membuka pasar murah serta bazar di Jalan Lenteng Agung Nomor 99 Jakarta itu.

Kegiatan yang direncanakan berlangsung dari siang hingga petang, sebelum magrib itu, diramaikan pula oleh stan spontan masyarakat di lingkungan Kantor DPP PDI-P.

Sementara itu, Megawati Soekarnoputri pada acara tersebut kembali menyorot kritis tentang kegagalan pemerintah menjaga keseimbangan pasar.

"Kegiatan ini dilakukan sebagai salah satu bentuk keperdulian PDI Perjuangan terhadap kondisi ekonomi rakyat kecil. Seperti kita ketahui bersama, pada bulan Ramadhan ataupun menjelang Hari Raya, kita selalu dihadapkan kepada persoalan klasik berupa kenaikan harga bahan kebutuhan pokok," kata Megawati Soekarnoputri.

Hal ini, lanjutnya, terjadi bukan hanya dikarenakan oleh motif pencarian keuntungan sebesar-besarnya yang dianut oleh para pedagang.

"Namun, lebih disebabkan karena ketidakmampuan pemerintah untuk mengendalikan atau menjaga keseimbangan pasar," tandasnya.

Dalam kesempatan itu, Sekjen DPP PDI Perjuangan, Tjahjo Kumolo mengungkapkan, acara ini merupakan simbolisasi keinginan PDI-P menciptakan akses memperoleh kebutuhan pokok terjangkau bagi `wong cilik`.

"Kami buktikan bahwa rakyat kebanyakan mampu mengakses kebutuhan pokok dengan harga yang terjangkau. Selain itu, juga kegiatan ini merupakan bentuk keinginan saling berbagi sesama anak bangsa yang didasari oleh semangat gotong royong," tegasnya.

Tjahjo Kumolo juga menandaskan, sebagai partai yang telah menyatakan komitmennya untuk selalu berjuang demi kesejahteraan rakyat, pihaknya percaya, perbaikan dan kemajuan Indonesia hanya dapat dilakukan dengan bergotong-royong. (M036/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010