Gorontalo (ANTARA News) - Psikolog keluarga dan anak di Gorontalo Rusdiah Agustina mengingatkan para remaja untuk mewaspadai fenomena kekerasan dalam masa pacaran (KDP).

"Saat ini sudah sering terjadi KDP dimana sebagian besar korbannya adalah perempuan," kata Rusdiah, Jumat.

Pada umumnya, sangat sedikit masyarakat yang tahu adanya kekerasan yang terjadi dalam pacaran, karena sebagian besar menganggap bahwa masa pacaran adalah masa yang penuh dengan hal-hal yang indah.

"Ini adalah salah satu bentuk ketidaktahuan masyarakat akibat kurangnya informasi dan data dari laporan korban mengenai kekerasan tersebut," tuturnya.

Dia menjelaskan, kekerasan yang sebagian besar korbannya adalah perempuan ini sering diakibatkan adanya ketimpangan antara laki-laki dan perempuan yang dianut oleh masyarakat luas pada umumnya.

"Perempuan menurut pandangan laki-laki biasanya dianggap sebagai makhluk yang lemah, penurut, pasif, sehingga menjadi alasan utama terjadinya perlakuan yang semena-mena," tambahnya.

Menurutnya, kekerasan yang sering terjadi biasanya terdiri atas beberapa jenis misalnya serangan fisik, mental, ekonomi dan seksual.

"Dari segi fisik misalnya memukul, menendang, ataupun mencubit, untuk segi mental biasanya, cemburu yang berlebihan, pemaksaan, dan perlakuan kasar di depan umum," katanya.

Sedangkan dari segi ekonomi, kekerasan juga bisa terjadi. Misalnya, ada pasangan yang sering meminjam uang atau barang tanpa pernah mengembalikan.

Dari segi seksual adalah pasangan yang memaksa pasangannya untuk melakukan hubungan seksual.

"Untuk itu, para remaja harus mewaspadai bibit-bibit kekerasan yang terjadi dalam hubungan mereka, sehingga apabila bibit tersebut mulai terlihat, maka remaja mampu mengambil sikap yang tegas," jelasnya. (ANT180/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010