Cilegon (ANTARA News) - Penumpang kapal ferry pada saat mudik Lebaran 2010 di Pelabuhan Penyeberangan Merak dipastikan melebihi kapasitas, dan ini dikhawatirkan membahayakan keselamatan dalam perjalanan menuju Bakauheni, Lampung.
Oleh karena itu, menurut Manajer Operasional PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Merak Endin Juhaendi, Jumat, lonjakan jumlah penumpang tersebut akan diantisipasi dengan menambah trip dari 99 pada 2009 menjadi 120 trip pada 2010.
"Tahun lalu hanya empat dermaga, tetapi sekarang jumlah dermaga bertambah menjadi lima," katanya.
Data di PT ASDP Indonesia Ferry, Merak, Kota Cilegon, Banten, menyebutkan dari 33 kapal yang berada dalam operator PT ASDP Indonesia Ferry, Merak, rata-rata berusia 25 tahun.
Namun, ada juga kapal yang usianya hampir 40 tahun, sementara kapasitas per kapal rata-rata dari 250 sampai 1.000 penumpang.
Ke-33 kapal Ro-ro yang masih beroperasi dan akan digunakan untuk ratusan ribu penumpang dan puluah ribu kendaraan roda empat ini, di antaranya Jatra I dan Jatra II buatan pada 1980, Jatra III tahun 1985, BSP I tahun 1973, BSP II tahun 1971, BSP III tahun 1973, Bahuga Pratama tahun 1992.
Kemudian Bahuga Jaya tahun 1987, Menggala tahun 1973, Mufidah tahun 1979, Duta Banten tahun 1973, Jagantara 1979, Nusa Dharma tahun1986, Nusa Bahagia tahun 1979, Victorius tahun 1990, Laut Teduh I tahun 1990, Musthika Kencana tahun 1975, HM Baruna tahun 1992, Tribuana tahun 1997, Rajabasa I tahun 1990.
Selanjutnya SMS Kartanegara tahun pembuatan 1984, Windu Karsa Dwita tahun 1997, WIndu Karsa Pratama tahun 1993, Titian Nusantara tahun 1995, Panorama Nusantara tahun 1987, Royal Nusantara tahun 1985, Prima Nusantara tahun 1975, Mitra Nusantara tahun 1997, Titian Murni tahun 1985.
Sementara itu, puncak arus mudik di Pelabuhan Merak 2009 terjadi pada H-2 Lebaran dengan jumlah yang menyeberang 140.000 orang.
Sedangkan jumlah trip atau perjalanan kapal yang diselenggarakan pada masa mudik 2009 sebanyak 99 trip, termasuk pada H-2 Lebaran saat terjadi puncak arus mudik.
Jika dirata-ratakan, kata dia, setiap kapal dalam setiap tripnya, pada hari itu menyeberangkan sedikitnya 1.400 penumpang.
Sementara itu, Ketua Gabungan Pengusaha Kapal dan Penyeberangan Merak Togar Napitupulu mengakui bahwa setiap terjadi lonjakan penumpang pada arus mudik Lebaran, setiap kapal Roro yang beroperasi boleh melebihi kapasitas penumpang, sepanjang batas toleransinya tidak dilanggar.
Batas toleransi yang ada, kata dia yakni 30 persen dari kapasitas angkutan kendaraan dan penumpang.
"Selama ini tidak masalah. Usia kapal tua maupun kelebihan kapastias tidak membawa dampak negatif pada penumpang dan kapal, karena hampir setiap tahun kapal yang ada selalu diuji petik oleh kesyabandaran," katanya. (ANT152/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010