Koordinator UTD PMI Kota Tasikmalaya, Yosep, kepada wartawan, Jumat, mengatakan persediaan darah sudah mengalami kekosongan akibat aktivitas pendonoran dari berbagai kalangan masyarakat terhenti sejak mamasuki bulan Ramadhan.
"Bulan Ramadhan pendonor darah dari masyarakat otomatis berhenti sehingga tidak ada suplai darah yang masuk," katanya.
Ia menjelaskan persediaan darah di PMI, yang sudah dilakukan pendonoran darah sebelum masuk bulan Puasa hanya cukup memenuhi kebutuhan darah dalam sepekan pertama bulan Ramadhan.
Menurut dia bulan Ramadhan masyarakat enggan untuk mendonorkan darahnya, akibat lemahnya stamina, sedangkan permintaan darah cukup banyak dibutuhkan masyarakat.
"Mulai banyaknya masyarakat yang mendonorkan darah, biasanya nanti setelah Lebaran saat tubuh dirasa kuat," katanya.
Kosongnya darah di UTD PMI Kota Tasikmalaya, kata Yosep, yakni golongan O, golongan A, golongan B maupun golongan AB.
Padahal menurut Yosep kebutuhan darah di Kota Tasikmalaya rata-rata mencapai 30 kantong per hari atau sekitar 900 hingga 1000 kantong per bulan.
Sementara upaya memenuhi kebutuhan masyarakat mendapatkan darah, kata dia yakni pihak PMI meminta kepada anggota keluarga pasien yang bersangkutan untuk mendonorkan darahnya.
"Kalau tidak ada darah atau keluarga pasiennya tidak dapat mendonorkan darah biasanya kami mencari ke kantong-kantong darah yang bisa melakukan pendonoran darah," katanya.
Sementara itu, salah seorang keluarga pasien, Ny Fitri yang membutuhkan darah mengaku kebingungan dengan kosongnya darah di UTD PMI.
"Saya sudah dua hari mencari darah sampai sekarang belum dapat karena di PMI dan di bank darah di rumah sakit semuanya kosong," katanya. (FPM/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010