Setelah infrastruktur telekomunikasi daerah digelar, pengembangan selanjutnya adalah pembangunan ekosistem pemanfaatan jaringan internet daerah.
Jakarta (ANTARA) - Lomba Foto Adventure Tourism yang digelar untuk masyarakat umum dan pelaku usaha pariwisata dirangkai dengan pameran foto bertajuk “People, Products and Places of the Lesser-Known Indonesia” diharapkan mampu mewarnai dunia digital pariwisata tanah air.
"Kami menangkap perubahan mendasar tren wisata dunia pascapandemi COVID-19. Wisatawan mencari ‘experience’ berbeda. Berada di alam untuk menikmati wisata petualangan. Masuk di daerah terpencil dan peduli terhadap pelestarian lingkungan," ungkap Direktur Layanan TI untuk Masyarakat dan Pemerintah BAKTI Kominfo Danny Januar Ismawan dalam keterangannya, Sabtu.
Merespons hal itu, BAKTI Kominfo yang telah membangun infrastruktur telekomunikasi dan internet berkecepatan tinggi hingga daerah terpencil, menggelar Lomba Foto Adventure Tourism.
Kegiatan yang menyambungkan hulu (Indonesia) dan hilir (dunia) itu juga untuk memanfaatkan jaringan telekomunikasi yang sudah ada tersebut dalam rangka mengidentifikasi serta mempersiapkan destinasi “adventure tourism” yang berkelanjutan.
"Potensi alam yang luar biasa tentu harus dioptimalkan. Untuk itu, BAKTI Kominfo banyak membangun infrastruktur telekomunikasi dan internet berkecepatan tinggi di daerah terpencil. Dan, jaringan internet berkecepatan tinggi BAKTI Kominfo harus digunakan secara positif," kata Danny.
Demi mendukung potensi daerah dan memudahkan mobilitas wisatawan, BAKTI Kominfo menyediakan kapasitas satelit sebesar 21 GBps.
Baca juga: BAKTI Kominfo targetkan BTS di ribuan titik selesai tahun ini
Infrastruktur jaringan tulang punggung serat optik Palapa Ring sepanjang 12.229 Km. Sepanjang 2021, BAKTI Kominfo akan membangun 4.200 BTS di seluruh pelosok negeri. Jumlahnya dinaikkan 3.704 BTS pada 2022.
"Setelah infrastruktur telekomunikasi daerah digelar, pengembangan selanjutnya adalah pembangunan ekosistem pemanfaatan jaringan internet daerah. Dalam konteks pariwisata hal ini dapat digunakan untuk mendukung pengembangan Adventure Tourism. Keinginannya adalah hingga pelosok negeri, siapapun bisa menikmati fasilitas komunikasi dan internet berkecepatan tinggi secara maksimal. Untuk itu, potensi pariwisata daerah perlu dipetakan melalui ‘user generated content’ terbaiknya," kata Danny.
Menyempurnakan potensi Adventure Tourism, BAKTI Kominfo menggelar Pameran Foto yang berlangsung pada 10-24 Mei 2021 dan menampilkan hasil dari Lomba Foto Adventure Tourism yang digelar pada 3-26 Maret 2021 yang lalu.
Pesertanya tersebar merata dari 34 provinsi. Digelar selama 3 pekan, lomba ini mampu mengumpulkan sekitar 2.499 foto dari berbagai daerah di Indonesia. Bersumber dari 756 destinasi wisata, desa, dan kecamatan yang menginduk pada 259 kabupaten/kota.
Baca juga: BAKTI siapkan 2.000 titik akses internet di lokasi baru
Baca juga: Pemerintah kaji pembangunan Palapa Ring di ibu kota baru
"Kami mengajak peran aktif masyarakat di dalam memanfaatkan fasilitas telekomunikasi dan internet berkecepatan tinggi. Kami memberikan ruang kreatif yang besar melalui Pameran dan Lomba Foto Adventure Tourism BAKTI Kominfo. Respons publik sangat luar biasa. Hal ini bisa dilihat dari banyaknya foto yang masuk dengan caption dan foto yang menarik," kata Danny.
Menguatkan pengembangan SDM pada destinasi Adventure tersebut, lomba foto dibagi menjadi kategori masyarakat umum dan pelaku usaha pariwisata mikro, kecil, dan menengah.
Sebanyak 50 peserta dengan foto terbaik dari masing-masing kategori telah mendapatkan pelatihan fotografi sesuai kategori masing-masing serta diberikan kesempatan untuk mengambil gambar kembali untuk memenangkan hadiah utama serta memamerkan hasil karya mereka pada lomba Foto Adventure Tourism.
Sehingga diharapkan, melalui lomba ini akan lahir influencer-influencer daerah dan terbentuk ekosistem digital pelaku usaha pariwisata yang saling mengisi dan siap memperkenalkan seluruh potensi yang ada di daerahnya.
“Harapan tersebut sejalan dengan keinginan untuk menciptakan pariwisata yang bertanggung jawab (responsible tourism) dan berkelanjutan (sustainable) yang peduli terhadap pelestarian lingkungan dan pengembangan ekonomi masyarakat lokal serta memanfaatkan teknologi digital," lanjutnya.
Baca juga: Digitalisasi jadi kunci utama dukung sektor parekraf
Baca juga: Pandemi percepat digitalisasi pariwisata
Pewarta: Hanni Sofia
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2021