Indramayu (ANTARA News) - Menteri koordinator (Menko) Perekonomian, Hatta Rajasa, mengingatkan para petani agar mewaspadai perubahan iklim secara ekstrem akhir-akhir ini, karena dapat mempengaruhi permulaan masa tanam.

"Kita telah merasakan perubahan iklim secara ekstrem, pada Agustus, di Jakarta pun mengalami banjir," ujarnya saat melakukan kunjungan terkait panen raya di Kecamatan Bangodua, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, Jumat.

Untuk itu, Hatta mengatakan dalam menghadapi perubahan iklim,petani harus beradaptasi dengan melakukan mitigasi serta selalu berkoordinasi dengan para petugas penyuluh dari Kementerian Pertanian.

"Yang perlu ditekankan dalam menghadapi iklim berubah-ubah kita beradaptasi, karena tidak bisa dilawan, sambil mitigasi upaya sebagai tindakan bila terjadi perubahan iklim, kemudian berkoordinasi dengan petugas penyuluh Kementan terkait info-info keadaan cuaca," ujarnya.

Ia menambahkan, dengan situasi itu, pemerintah juga akan membuat kebijakan pembagian benih kepada petani untuk mempercepat masa tanam.

"Dengan memanfaatkan musim kering basah, dimana kondisi masih sering turun hujan, dan penanaman lebih awal, diharapkan dapat meningkatkan tambahan produksi pangan," ujarnya.

Selain itu, terkait dengan kesejahteraan para petani, Hatta mengharapkan segera dilakukan pendekatan ekstensifikasi dan intensifikasi seperti perluasan lahan serta irigasi untuk meningkatkan produktifitas para petani.

"Kesejahteraan petani bagian dari ketahanan pangan. Saat ini ada lahan per hektar dapat menghasilkan 6 ton, namun juga masih ada yang 4 ton karena daerahnya belum terkena irigasi. Untuk itu irigasi penting untuk produktivitas," ujar Hatta.

Ia menambahkan, pemerintah akan menyediakan infrastruktur pendukung di wilayah lumbung padi nasional, Indramayu, agar sebesar 7,4 hektar sawah terintegrasi dengan sistem irigasi. Menurut Hatta, pemerintah dalam meningkatkan produktivitas beras, juga akan terus memberikan subsidi benih dan pupuk organik.

"Kita juga menyiapkan konversi lahan dengan menyiapkan PP untuk penetapan lahan pertanian berkelanjutan," ujar Hatta.

Ia menjelaskan, untuk menghilangkan ketergantungan terhadap beras dan ancaman perubahan iklim, juga perlu dilakukan kembali diversifikasi pangan untuk mencari alternatif pengganti karbohidrat.

"Diversifikasi pangan perlu digerakkan kembali. Ketergantungan beras dikurangi, harus ada kesadaran mengingat tantangan perubahan iklim ekstrem. Kita mencari cadangan pangan seperti ketela pohon, umbi maupun sagu," ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut Hatta didampingi oleh Menteri Pertanian Suswono, Menteri Negara BUMN Mustafa Abubakar, Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono dan Wakil Menteri Pertanian sekaligus Ketua Tim Harian Stabilisasi Harga Pangan Bayu Krishnamurti.

Hatta juga didampingi oleh Wakil Gubernur Jawa Barat Dede Yusuf, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Rusman Heriawan dan Direktur Utama Badan Urusan Logistik (Bulog) Sutarto Alimoeso beserta jajarannya.
(ANT/P003)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010