Denpasar (ANTARA News) - Ikan tuna dari Bali dalam bentuk beku dan olahan mampu bersaing di pasaran Jepang, bahkan tergolong paling baik di antara jenis matadagangan serupa yang datang dari berbagai negara di belahan dunia.
"Ikan tuna Bali dengan kualitas yang baik, selama ini merupakan nomor satu di Jepang, sehingga sangat dikenal masyarakat di Negeri Matahari Terbit itu," kata Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Bali Ir Gusti Ngurah Nuriatha, Jumat.
Ketika bersama wartawan melihat dari dekat proses pengolahan ikan tuna hasil tangkapan nelayan dan kapal-kapal besar sebelum diekspor ke Jepang oleh sebuah perusahaan pengolahan ikan di Pelabuhan Benoa, Bali, ia mengatakan, ikan tuna dengan merek Bali menguasasi pasar lelang ikan di Jepang.
Kondisi itu berpengaruh terhadap semakin meningkatnya perolehan devisa dari pengapalan ikan tuna, baik dalam bentuk olahan maupun ikan segar.
Bali mengekspor ikan tuna sebanyak 35.000 ton selama 2009 menghasilkan devisa sekitar 127 juta dolar Amerika Serikat
Gusti Nuriatha menambahkan, selama lima bulan pertama periode Januari-Mei 2010 tercatat 8.63,8 ton senili 36,26 juta dolar AS.
Dari segi volume pengiriman matadangan tuna tersebut meningkat 2,44 persen dan perolehan devisa bertambah 8,1 persen. Tuna merupakan salah satu dari 13 jenis hasil perikanan dan kelautan yang menembus pasaran ekspor.
Ekspor perikanan Bali secara keseluruhan sebesar 187,1 juta dolar as selama lima bulan pertama 2010 meningkat sebesar 21,34 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya tercatat 227,05 juta dolar AS, ujar Gusti Nuriatha.
Ivan Hans Jorgih, direktur sebuah perusahaan pengolahan ikan tuna di Benoa itu menambahkan, pihaknya setiap hari mengekspor 15 ton ikan tuna.
Ikan tuna tersebut dibeli dari nelayan-nelayan kecil di sejumlah daerah di Pulau Jawa, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur dan Bali, disamping hasil tangkapan sejumlah kapal besar.
Bahan baku ikan tuna itu diolah sedemikian rupa hingga siap memasuki pasaran ekspor terutama Jepang, disamping Amerika dan pasaran Eropa.
(T.I006/B012/P003)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010