Jakarta (ANTARA) - Prajurit TNI dari Kodam Udayana berupaya untuk mengatasi krisis air bersih di Nusa Tenggara Timur (NTT) dengan memasang ratusan kilometer pipa air dan pompa demi memudahkan warga dalam mendapatkan air bersih.

Panglima Kodam IX Udayana Mayjen TNI Maruli Simanjuntak dalam siaran persnya yang diterima di Jakarta, Sabtu, mengatakan pembangunan pompa air adalah inisiatifnya dalam rangka memberikan solusi untuk mengatasi krisis air bersih karena selama ini warga sangat membutuhkan air bersih untuk memenuhi kebutuhan dasar hidup sehari-hari.

"Sudah puluhan tahun mereka kesulitan mendapatkan air bersih. Kalau pun ada harganya cukup mahal dan mereka tak bisa membeli," katanya.

Menurut Maruli, warga harus menempuh jarak sepanjang enam sampai 10 kilometer untuk mendapatkan air bersih. Bahkan, demi mendapatkan air bersih, mereka pun harus merogoh kocek Rp2.500 demi bisa mendapatkan 20 liter air.

"Bahkan jika ada mobil tangki keliling kaum perempuan dan anak sekolah harus berebut karena mobil tangki tak dapat maksimal memenuhi permintaan warga," ujar Jenderal bintang dua itu.

Akibat sulitnya mendapatkan air bersih itu juga, lanjut Maruli, kesehatan masyarakat terus mengalami kendala. Karena sulitnya air warga pun menjadi jarang mandi, pertumbuhan anak menjadi terkendala dan mengalami stunting dan gizi mereka pun buruk.

"Jangankan untuk mandi, untuk minum air bersih pun mereka sulit. Makanya berbagai upaya kami lakukan untuk membantu warga," kata mantan Komandan Paspampres ini.

Oleh karena itu, pemerintah melalui Kodam Udayana hadir untuk membantu kesulitan warga, dengan membangun pompa dan memasang pipa hingga ke pelosok pemukiman warga.

"Kami pun bersyukur saat ini air bersih sudah dirasakan sebagian besar warga NTT yang sebelumnya kesulitan akan hal ini sejak puluhan tahun yang lalu," ucapnya.

Dari pembangunan yang dilakukan jajarannya, kata Maruli, di tahap pertama ini pompa dan pipa air sudah di pasang di 13 kabupaten/kota.

Saat ini pemasangan masih terus dilakukan agar 22 kabupaten dan kota yang ada di NTT, NTB hingga Bali, bisa dengan mudah mendapatkan air bersih.

"Target kami hingga Agustus 2021 semua pembangunan pompa dan pipa, rampung dikerjakan oleh prajurit yang kini terus berjuang untuk masyarakat," paparnya.

Dalam membuat pompa dan pemasangan pipa itu, pihaknya bersama jajaran melakukannya sendiri. Pompa yang ditempatkan di sebuah mata air, akan langsung dialirkan ke pipa hingga sampai ke rumah-rumah warga.

"Biaya yang dikeluarkan pun cukup murah, untuk satu pompa itu hanya berkisar Rp17 juta. Dan semua uang itu didapat dari sumbangan-sumbangan yang didapat dari para donator selama ini," ungkapnya.

Dengan adanya pompa dan air bersih yang sudah mengalir dengan baik, kata lulusan Akmil 1992 ini, diharapkan kehidupan masyarakat bisa berubah. Warga tak lagi kekurangan minum dan gizi dan anak-anak tak lagi mengalami stunting.

"Kami masih punya rencana lanjutan di mana nantinya air bisa mengalir ke perkebunan agar masyarakat bisa bercocok tanam dan tak ada lagi yang kekurangan gizi," demikian Pangdam Udayana.

Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: M Arief Iskandar
Copyright © ANTARA 2021