isolasi mandiri di fasilitas kesehatan secara terpusat
Jakarta (ANTARA) - Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito mengatakan fungsi pos komando di tingkat desa/kelurahan berperan penting dalam menurunkan peluang penularan para pelaku perjalanan sehingga potensi lonjakan kasus dapat ditekan.
 

"Cara utama yang dapat dilakukan sekaligus sikap tanggung jawab, melalui isolasi mandiri di fasilitas kesehatan secara terpusat, khususnya bagi pelaku perjalanan yang terdeteksi positif saat testing acak di titik-titik penyekatan," ujar Wiku dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Sabtu.
 

Wiku mengatakan hasil studi para ahli menyatakan bahwa masyarakat khususnya para pelaku perjalanan yang patuh terhadap penerapan protokol kesehatan dapat menyumbang penurunan peluang transmisi hingga 64 persen.
 

Namun angka itu akan berhasil apabila ada sinergi penanganan bersama pihak-pihak terkait seperti pos komando di tiap wilayah. Maka dari itu, peran pos komando dinilai penting.
 

Masyarakat yang menjadi pelaku perjalanan diminta isolasi mandiri atau karantina mandiri selama 5x24 jam setelah tiba di tujuan, baik yang terdeteksi positif dari hasil pemeriksaan acak di titik penyekatan, maupun yang dinyatakan negatif.

Baca juga: Pemerintah tingkatkan tes COVID-19 antisipasi lonjakan usai Lebaran

Baca juga: Satgas: Perusahaan tak boleh potong gaji peserta vaksin Gotong Royong

 

Karantina ditujukan bagi orang sehat dan tidak memiliki gejala COVID-19, namun memiliki kontak erat dengan orang dengan kasus positif atau baru saja melakukan aktifitas berisiko tinggi. Sedangkan isolasi, harus dilakukan orang bergejala COVID-19 atau yang positif dari hasil diagnostik yang akurat.
 

Wiku merujuk studi Kucharsky et al (2020) berdasarkan BBC Pandemic Data menyatakan dari 40.162 orang di Inggris melakukan isolasi mandiri di dalam rumah, efeknya akan menurunkan peluang penularan di masyarakat sebanyak 29 persen.
 

Sementara efek isolasi mandiri di fasilitas isolasi terpusat, akan menurunkan peluang penularan sebesar 35 persen. Efek isolasi mandiri sekaligus karantina dalam satu rumah akan menurunkan peluang penularan sebesar 37 persen. Sedangkan jika isolasi mandiri dan karantina dalam satu rumah dilaksanakan dengan tracing dapat menurunkan peluang penularan sebesar 64 persen.
 

Agar pencegahan berjalan maksimal, peran besar posko desa atau kelurahan penting sebagai kepanjangan tangan pemerintah pusat. Mereka mengkoordinir dan memastikan skenario pengendalian dengan pemantauan zonasi tingkat RT.
 

Maka dengan demikian, data yang diperoleh untuk pengawasan akan akurat. Jika data sudah akurat, maka akan dilakukan pengawasan yang ketat dalam menjalankan skenario pengendalian.
 

"Dari sini, kita dapat belajar bahwa dari beberapa jenis pencegahan ini saja dapat memberikan dampak yang besar. Bayangkan jika kita melakukan upaya pencegahan lain seperti mencegah kerumunan," kata dia.

Baca juga: Satgas COVID-19 minta kegiatan komunitas di RT/RW diawasi ketat

Baca juga: Satgas imbau masyarakat berbelanja aman lewat daring


Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2021