Jakarta (ANTARA) - Budaya kafe di Paris, Prancis telah hidup kembali saat lockdown mulai mereda. Lockdown di Prancis yang sebelumnya sempat mereda, kembali diberlakukan selama enam bulan lamanya.
Baca juga: Daftar "Comfort food" pelipur lara pandemi COVID-19 di 2020
Laman WWD melaporkan pencabutan larangan makan malam di luar ruangan yang sudah lama dinanti-nantikan memicu banjir penduduk setempat ke teras bar dan restoran di seluruh kota, seolah-olah cuaca buruk tidak menjadi hambatan untuk merayakan kembali dibukanya budaya kafe di luar ruangan kota Paris.
Tak gentar dengan hujan lebat, orang-orang berbondong-bondong berdandan untuk acara tersebut, dan mengenakan perlengkapan hujan.
Pada hari pertama pembukaan kembali, cuaca cerah di malam hari, memungkinkan orang-orang memanfaatkan sepenuhnya jam malam yang lebih lambat, dari yang sebelumnya diterapkan pada pukul 7 malam menjadi pukul 9 malam.
Tempat-tempat budaya juga hidup kembali, dan pengunjung berdatangan ke tujuan kota yang terkenal seperti museum Louvre, Pinault Foundation -yang belum lama ini diresmikan. Sementara ikon kota Paris, Menara Eiffel tidak akan dibuka kembali hingga pertengahan Juli.
Ibukota Prancis telah terbukti tangguh meskipun tidak ada pengunjung internasional yang merupakan sumber pendapatan utama di wilayah itu, terutama dari kalangan kelas atas. Kini kota itu kembali "hidup", toserba dibuka kembali dengan kemeriahan, dengan para eksekutif memberikan pidato sambutan dan penjual berbaris untuk menyambut pelanggan.
“Suasananya menyenangkan,” kata seorang pejabat di Galeries Lafayette.
“Benar-benar mengharukan,” kata seorang perwakilan dari Printemps.
Baca juga: Ada jajanan kue bentuk virus corona di kafe Praha
Baca juga: Kangen makan di restoran, warga Malaysia bersantap di mobil
Baca juga: Restoran ini pakai manekin untuk jaga jarak, juga display jualan baju
Penerjemah: Maria Rosari Dwi Putri
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2021