Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) bekerja sama dengan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) menyalurkan program beasiswa gelar dan non-gelar pendidikan vokasi yang bertujuan untuk menyiapkan sumber daya manusia (SDM) unggul dan profesional.
Direktur Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha dan Dunia Industri Ahmad Saufi, dalam keterangan tertulisnya menyatakan program ini bertujuan untuk menyiapkan SDM unggul vokasi menghadapi transformasi pendidikan.
Dia menambahkan transformasi dan relevansi pendidikan vokasi itu menjadi tantangan di tengah kemajuan teknologi dan industrialisasi yang pesat. Melalui program kolaboratif inilah, Kemendikbudristek, yaitu Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, berupaya menyelesaikan persoalan pembangunan SDM yang masih dihadapi.
Persoalan tersebut, antara lain keterbatasan SDM vokasi dalam mengakses program-program beasiswa pengembangan pendidikan vokasi, kualifikasi dan kompetensi SDM vokasi yang perlu terus diselaraskan dengan kebutuhan dunia usaha dan dunia industri, skill set dan life skill SDM vokasi yang perlu diperbarui sehingga dapat relevan di tengah perubahan industri yang cepat, dan pemenuhan jumlah tenaga pendidik vokasi yang perlu ditambah untuk memenuhi kebutuhan guru dan dosen vokasi yang produktif.
Menurut dia, bagaimana menciptakan insan vokasi yang sesuai kebutuhan dunia usaha dan dunia industri (DUDI) dan akses yang selama ini belum terlihat, melalui program beasiswa vokasi dapat menjawab janji Presiden untuk meningkatkan SDM vokasi agar lebih unggul.
Direktur Pendidikan Tinggi Vokasi dan Profesi Beny Bandanadjaja mengatakan melalui program beasiswa itu, guru dan dosen vokasi dapat mengenyam pendidikan lanjutan di perguruan tinggi, baik di dalam maupun di luar negeri. Harapannya, lanjut Benny, dapat tercipta pengajar vokasi yang memiliki pemahaman dan pengetahuan lebih terhadap dunia vokasi.
Sehingga, kata Benny, mereka dapat membuat pendidikan vokasi di Indonesia makin maju. Apalagi selama ini masih banyak pengajar vokasi yang tidak memiliki latar belakang pendidikan vokasi.
Bersama LPDP, Beny mengatakan bahwa beasiswa vokasi ini akan lebih mudah dijangkau dan meyakini program ini berbeda dibandingkan beasiswa LPDP pada umumnya.
Kalau sebelumnya yang ditangani LPDP cakupannya sangat luas, satu Indonesia, mencakup seluruh kementerian. Untuk kali ini tidak, kata dia, fokus di Kemendikbudristek, sehingga, Kemendikbudristek sudah paham para pendaftar dan tahu kualitas mereka. Hal ini akan membuat penyaringan menjadi tidak terlalu ketat.
Benny melanjutkan, program beasiswa vokasi itu menjadi terobosan pertama dan terbaru di Kemendikbudristek. Skema kerja sama dengan LPDP ini membuat penyaringan pemburu beasiswa menjadi lebih mudah, karena telah disepakati beasiswa hanya dikhususkan untuk pendidikan vokasi.
Skema ini pun baru pertama kali dibuat. Kemendikbudristek bekerja sama dengan LPDP selaku penyandang dana, tapi persyaratan seleksi dilakukan oleh Kemendikbudristek. Ketentian ini yang membuat kesempatan bersaing tidak terlalu sulit, akses ke LPDP makin mudah. Karena Kemendikburistek yang berhak menerima sudah paham.
Beasiswa pendidikan vokasi yang dibuka pada Tahun 2021 itu terdiri atas program gelar dan non-gelar. Untuk program gelar, beasiswa yang disediakan adalah Beasiswa S-1/D-4 Calon Guru SMK. Skema pembiayaan bertujuan meningkatkan kuantitas dan kualitas guru SMK yang memiliki kualifikasi, khususnya pada mata pelajaran produktif. Melalui program ini diharapkan terjadi percepatan dalam pemenuhan guru SMK yang relevan dengan dinamika industri masa depan.
Sementara itu, Beasiswa Pendidikan Bergelar bagi dosen dan calon dosen Perguruan Tinggi Penyelenggara Pendidikan Vokasi (PTPPV) terbagi atas beasiswa studi lanjut jenjang S-2, jenjang S-3, serta joint/dual degree S-3 bagi dosen PTPPV. Skema beasiswa ini merupakan terobosan pada pendidikan vokasi karena selama ini belum pernah ada beasiswa khusus yang ditujukan untuk dosen vokasi.
Beasiswa itu diharapkan mampu menjadi jawaban mengatasi masalah regenerasi dosen PTPPV dengan kualifikasi mumpuni, memiliki daya saing internasional, serta relevan dengan kebutuhan pembangunan industri.
Program nongelar
Selain itu, juga ada tujuh program nongelar yang ditawarkan. Program non-gelar ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi dan kemampuan SDM bidang vokasi melalui pendanaan pada jangka waktu tertentu.
Pertama adalah Bridging Course Vokasi yang merupakan program peningkatan kemampuan Bahasa Inggris bagi dosen dan non-dosen calon penerima beasiswa LPDP guna mengakses pendidikan lanjut bidang vokasi di perguruan tinggi di luar negeri. Program selanjutnya adalah Kampus Merdeka Vokasi, sebuah program khusus bagi mahasiswa vokasi dalam rangka meningkatkan keterampilan dan kemampuan nonteknis untuk memasuki dunia kerja dan menumbuhkan kewirausahaan. Program ini juga merupakan bentuk implementasi dari merdeka belajar yang digaungkan oleh Kemendikbudristek.
Program nongelar yang ketiga adalah Magang Dosen dan Tenaga Kependidikan PTPPV. Kegiatan magang terdiri atas magang dosen di perguruan tinggi lain, magang dosen di industri, serta membuka kesempatan bagi tenaga kependidikan untuk magang di perguruan tinggi vokasi. Tujuan dari program itu adalah memperluas wawasan dosen dan tenaga kependidikan sehingga meningkatkan profesionalitas serta kemampuan dalam melaksanakan tugas sehari-hari. Program ini juga mampu meningkatkan pengalaman industri dosen serta merajut jembatan yang kokoh antara dosen dengan dunia industri maupun dengan perguruan tinggi lainnya.
Berikutnya adalah Program Sertifikasi Profesi Dosen dan Tenaga Kependidikan PTPPV. Kepemilikan sertifikat profesi itu merupakan salah satu bentuk penjaminan mutu atas kompetensi yang dimiliki oleh SDM pendidikan vokasi. Sertifikasi juga merupakan suatu pengakuan dari asosiasi profesi dan industri terkait kompetensi dosen dan tenaga kependidikan di vokasi. Diharapkan melalui program itu masyarakat dan industri selaku pemangku kepentingan memiliki keyakinan terkait kualitas dan relevansi yang dimiliki oleh para pendidikan dan tenaga kependidikan di PTPPV.
Kelima, adalah Program Riset Keilmuan Terapan Dalam Negeri – Dosen PT Vokasi yang menyediakan pembiayaan yang berorientasi kepada pemenuhan kebutuhan demand driven industri. Program ini merupakan program yang menjadi ciri khas dari gaya riset pada pendidikan vokasi sekaligus program terobosan untuk membangun ekosistem riset terapan bagi pembangunan di masa depan. Tujuan besar dari riset ini adalah menjadi solusi bagi permasalahan ekonomi dan sosial baik industri ataupun masyarakat. Dengan program ini, PTPPV dapat menemukan kebutuhan yang diharapkan oleh para pemangku kepentingan. Kehadiran PTPPV pun dapat dirasakan secara langsung, baik oleh indutsri maupun masyarakat di sekitarnya.
Program nongelar lainnya adalah Program Project Based Learning/Praktik Kerja Lapangan Bersertifikat Bagi Siswa SMK (Dalam Negeri dan Luar Negeri) dan Program Project Based Learning/Magang Bersertifikat Guru SMK (Dalam Negeri dan Luar Negeri). Siswa SMK perlu diberi kesempatan yang luas untuk mendapatkan pengalaman kerja dan meningkatkan kompetensi teknisnya melalui pembelajaran secara langsung di industri, baik di dalam maupun di luar negeri.
Begitu pula guru SMK kesempatan untuk meningkatkan kompetensi teknis langsung dari dunia industri, baik di dalam dan di luar negeri. Dampak dari penyelenggaraan program ini diharapkan mampu meningkatkan kompetensi teknis guru SMK agar lebih mampu melihat permasalahan secara luas, menganalisis, serta mencari alternatif atau solusi untuk memecahkan permasalahan di industri sehingga mampu menjadi solusi atas pengembangan metode pembelajaran bagi guru SMK.
Informasi beserta pendaftaran Program Beasiswa Pendidikan Vokasi untuk Program Beasiswa Calon Guru SMK, Beasiswa S-2/S-3 Dosen/Calon Dosen, Bridging Course, PBL bagi Siswa dan Guru SMK, dan Riset Keilmuan Terapan, dapat diakses calon peserta melalui laman https://beasiswa.vokasi.kemdikbud.go.id/.
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2021