"Ayo-ayo, ikut ke mobil. Jangan pura-pura telepon, kamu!" teriak petugas seraya menarik tangan seorang pengemis yang tengah berpura-pura telepon di telepon umum terbuka yang terpasang di dinding sebuah hotel, Jumat (20/8) pukul 00.00.
Diperlakukan seperti itu, orang yang belakangan diketahui bernama Heri tidak terima dan ia pun berkilah dengan mengatakan, dirinya bukan pemulung. Tapi, karena penampilannya tidak mendukung, lelaki itu tetap saja digelandang petugas ke mobil kerangkeng.
Tidak jauh dari situ, beberapa petugas menyorotkan senter ke Kali Ciliwung, di tiga tempat terpisah tampak tiga orang lelaki yang tengah berada di dalam kali. Tubuhnya basah kuyup tidak terkecuali kepalanya. Tampaknya, lelaki tersebut sengaja melompat ke dalam kali saat melihat kemunculan petugas.
"Saya bukan gembel-gembel itu pak, saya lagi cari lindung (belut)," elak lelaki tersebut saat diminta petugas untuk naik ke atas.
Karena lelaki tersebut tidak juga mau naik, petugas meninggalkannya, saat itu tubuh ketiga lelaki itu sudah kedinginan.
"Ayo kita tinggalkan saja," kata Bernard Oktavianus Pasaribu, Kepala Seksi Operasi Satpol PP Jakarta Pusat.
Ia mengatakan, operasi itu dilakukan untuk meminimalisir tindak kejahatan di bulan Ramadhan. Sebab, saat ini sudah banyak gelandangan dan pengemis yang masuk Ibukota.
Operasi yang melibatkan 100 personil Satpol PP Jakpus itu dimulai dengan apel di Kantor Walikota Jl Tanahabang I, Petojo Selatan, Gambir, Jakarta. (ANT136/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010