Beijing (ANTARA News/Reuters) - Polisi di kawasan China bagian barat Xinjiang telah menahan seorang tersangka setelah sebuah ledakan menewaskan tujuh orang dan melukai 14 yang lain, menurut kantor berita pemerintah Xinhua, Kamis.

Xinhua mengatakan bahwa insiden itu, yang disebut dalam laporan berbahasa Inggris sebagai "kecelakaan", terjadi pada pagi hari di kota bagian selatan, Aksu.

"Seorang tersangka telah ditahan oleh polisi di lokasi dan sedang diperiksa," katanya, mengutip pernyataan pemerintah.

"Pihak berwenang lokal sedang memberikan seluruh upaya pertolongan kepada para korban luka-luka," tambahnya. Laporan itu tidak menyebutkan perincian lebih lanjut.

Beijing sering kali menyalahkan apa yang disebutnya kelompok gerilyawan di Xinjiang untuk serangan-serangan kepada polisi atau target-target pemerintah. Disebutkan bahwa mereka bekerja bersama dengan al Qaeda atau gerilyawan Asia Tengah untuk mendirikan suatu negara merdeka yang disebut Turkestan Timur.

Pada Juni, pemerintah mengatakan telah menghancurkan sebuah sel teroris yang berupaya menyerang kota bagian selatan Xinjiang, yaitu Kashgar, Hotan dan Aksu.

Sebagian besar warga Uighur --yang beragama Islam dan berbicara dalam bahasa Turki di kawasan itu-- merasa kesal berada di bawah pemerintahan Beijing atas pembatasan-pembatasan pada bahasa, budaya dan agama mereka.

Mereka saat ini berjumlah kurang dari separuh jumlah pendududuk Xinjiang setelah imigrasi selama bertahun-tahun yang dilakukan oleh warga etnis mayoritas Han dari bagian lain China.

Para pengungsi Uighur di pengasingan menuduh China menggunakan alasan ancaman dari kelompok gerilyawan bersenjata untuk membenarkan penanganan keras di Xinjiang.

(G003/H-AK/S026)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010