Jakarta (ANTARA News) - Mantan Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Syafii Maarif, menyatakan bahwa tidak setujua dengan cara penangkapan Abu Bakar Baasyir, Amir Majelis Mujahiddin Indonesia di Banjar, Jawa Barat ,oleh Detasemen Khusus 88 Antiteror Mabes Polri.
"Saya rasa penangkapan itu tidak mendidik," katanya, seusai mengajukan surat permohonan penangguhan penahanan mantan Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) Kepolisian Negara RI (Polri) Komjen Pol Susno Duadji di Jakarta, Kamis.
Ia menyebutkan, sangat tidak setuju dengan cara anggota Detasemen Khusus 88 Antiteror Mabes Polri dengan memecahkan kaca mobil yang ditumpangi oleh Abu Bakar Baasyir.
"Cara memecahkan kaca mobil itu tidak mendidik," katanya.
Saat ditanya penangkapan terhadap Abu Bakar Baasyir itu menjadi ancaman bagi ulama di tanah air, ia menyatakan, hal itu bukan ancaman mengingat ulama itu ada bermacam-macam.
"Ada yang jalannya konsisten, ada yang jadi calo politik," katanya.
Dikatakannya, secara pribadi tidak setuju dengan ulama yang menjadi "calo politik" dengan mengatakan bahwa pemerintahan Amerika Serikat (AS) itu kafir.
Saat ini, dikatakannya, umat Islam di tanah air berada di bawah titik nadir.
"Mereka sangat tidak stabil, ofensif. Intinya kalau sila kelima dilaksanakan tidak akan terjadi begini, kita sudah menjadi yatim piatu sejak kita merdeka," katanya.
(T.R021/R010/P003)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010