manusia harus sadar untuk mematuhi protokol kesehatan

Lebak (ANTARA) - Tetua Badui Djaro Saidja mengatakan masyarakat Badui mendoakan Indonesia agar terbebas dari penyebaran pandemi COVID-19, sehingga kehidupan manusia kembali normal tanpa menimbulkan rasa ketakutan penyakit yang mematikan itu.

"Kuncinya untuk menghilangkan corona adalah manusia harus sadar untuk mematuhi protokol kesehatan," kata Jaro Saidja yang juga Kepala Desa Kanekes Kecamatan Leuwidamar Kabupaten Lebak usai merayakan Tradisi Seba Badui 2021 di Pemkab Lebak, Jumat.

Masyarakat Badui yang berpenduduk 11.600 jiwa tersebar di 68 perkampungan hingga kini belum ditemukan warganya terpapar COVID-19 dan bisa dibuktikan dari hasil pemeriksaan swab yang dilakukan Puskesmas Cisimeut.

Para tetua adat selalu menyebarkan imbauan-imbauan agar masyarakat Badui tidak berpergian ke luar daerah, terlebih zona merah dan oranye.

Di samping itu juga kawasan pemukiman Badui dilakukan pengawasan ketat agar masyarakat dari luar daerah harus mematuhi protokol kesehatan dengan memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan dan dilarang berkerumunan.

Sebab, kata dia, penyebaran virus corona itu ditularkan oleh manusia, sehingga berbahaya jika terpapar oleh penyakit tersebut, bahkan bisa menimbulkan kematian dan masyarakat wajib memiliki kesadaran untuk mencegah penyebaran pandemi dengan protokol kesehatan.

"Kami yakin jika manusia sadar mematuhi protokol kesehatan dipastikan virus corona hilang di Tanah Air," katanya menjelaskan.

Menurut dia, momentum perayaan Seba Badui tahun 2021 di tengah pandemi COVID-19 tetap berjalan, meskipun pelaksanaannya tertutup dan terbatas.

Pelaksanaan ritual tradisi Seba Badui harus dilakukan setiap tahun, karena titipan dari leluhur nenek moyang dan jika tidak direalisasikan upacara adat itu, dikhawatirkan kualat sehingga menimbulkan malapetaka bencana alam.

Semestinya, menurut dia, tahun ini merayakan tradisi Seba Badui Gede yang dihadiri sekitar 2.200 orang, namun memahami kondisi pandemi itu, sehingga warga Badui yang hadiri sebanyak 20 orang terdiri dari Badui Luar 13 orang dan Badui Dalam tujuh orang.

"Kami berharap pandemi COVID-19 segera hilang dan kegiatan manusia kembali normal," katanya menjelaskan.

Tetua adat Badui lainnya, Djaro Tanggungan 12 Djaro Saidi mengatakan manusia perlu berupaya untuk mencegah penyebaran COVID-19 agar tidak menimbulkan korban jiwa, seperti yang terjadi di Negara India hingga ribuan orang meninggal per harinya.

Kasus penyebaran di India itu, kata dia, jangan sampai terjadi di Indonesia, sehingga masyarakat harus mematuhi protokol kesehatan sebagai upaya ikhtiar pencegahan.

Selama ini, kata dia, upaya yang dilakukan pemerintah patut diapresiasi karena berbagai langka kebijakan untuk pencegahan mulai penyekatan pelarangan mudik Lebaran hingga denda hukuman bagi pelanggar protokol kesehatan.

"Kami minta masyarakat agar berikhtiar dan berupaya untuk pengendalian pandemi COVID-19 itu," katanya.

Baca juga: Warga Badui Dalam berjalan kaki tembus hutan demi tradisi Seba
Baca juga: Tetua adat sebut warga Badui disiplin terapkan protokol kesehatan

Sementara itu, Bupati Lebak Iti Octavia mengatakan pemerintah daerah hingga kini terkosentrasi untuk pencegahan pandemi COVID-19 agar masyarakat di daerah ini tidak terpapar oleh penyakit yang mematikan.

Sebab, kata dia, pandemi corona sangat membahayakan bagi kesehatan manusia dan bisa mengakibatkan kematian.

Karena itu, pelaksanaan tradisi Seba Badui juga dilakukan secara tertutup dan dibatasi guna mengantisipasi penyebaran virus corona.

"Kami mengajak warga, termasuk masyarakat Badui wajib mewaspadai penyebaran corona, karena tidak bisa dilihat," katanya.

Baca juga: Ramadhan, momentum kampung mualaf Badui perdalam ajaran Islam
Baca juga: Pemkab Lebak sosialisasi vaksinasi COVID-19 di permukiman Badui

Pewarta: Mansyur suryana
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2021