Sidoarjo (ANTARA News) - Semburan air bertekanan tinggi dan bercampur gas muncul di panti asuhan Nurul Ashar Desa Jatirejo, Kecamatan Porong, Kabupaten Sidoarjo, Jatim, menyusul adanya tekanan dari dalam tanah akibat semburan Lumpur Lapindo.

Pengurus Panti Asuhan Nurul Ashar, Siti Asyiah, Kamis mengatakan, akibat adanya semburan gas yang bercampur air bertekanan tinggi ini membuat kegiatan yang ada di dalam panti asuhan terpaksa dihentikan.

"Semburan lumpur tiba - tiba muncul dari dalam tanah, sehingga membuat sejumlah kegiatan kami menjadi terganggu dan terpaksa dihentikan akibat adanya semburan lumpur tersebut," ucapnya.

Ia mengemukakan, semburan gas bercampur air bertekanan tinggi tersebut muncul dari bekas sumur bor yang berada tepat di tengah tengah bangunan panti asuhan Nurul Ashar.

"Sebenarnya tanda - tanda akan munculnya semburan lumpur tersebut sudah bisa dirasakan sejak sore kemarin yang hanya berupa gelembung - gelembung gas tanpa disertai tekanan air yang kuat," paparnya.

Kemudian, kata dia, gelembung gas tersebut langsung keluar disertai dengan tekanan air yang cukup kuat, sehingga membuat lokasi yang ada di sekitar semburan tergenang air.

"Awal semburan pada waktu keluar pertama kali memiliki ketinggian sekitar tujuh meter, namun lambat laun terus mengalami penurunan sampai lima meter," tuturnya mengungkapkan.

Luapan air sempat merembet hingga ke Jalan Raya Porong sebelum ditanggulangi oleh petugas Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo (BPLS).

"Sebelum ditangani oleh petugas BPLS, luberan air sempat mengancam Jalan Raya Porong yang jaraknya kurang dari dua puluh meter dari pusat semburan," ucapnya.

Dirinya juga meminta kepada santri yang ada untuk tidak menyalakan rokok, mengingat semburan air bercampur gas tersebut berpotensi untuk terjadinya kebakaran.

Sementara itu, petugas BPLS Riko Aditya mengatakan, saat ini BPLS sedang berupaya untuk membuat saluran pembuangan air dengan membuat selokan.

Sedangkan untuk untuk pembuangan gas supaya tidak terjadi kebakaran dilakukan pemasangan pipa dengan ketinggian lebih dari lima meter.

"Proses pemasangan pipa ini sesui dengan standar dan telah dilakukan pada beberapa semburan gas di lokasi lainnya," ujarnya menambahkan.

Selain itu, pembuangan air melalui selokan tersebut diharapkan tidak membuat luberan yang mengarah ke Jalan Raya Porong.

Menurut dia, pembuatan saluran air ini perlu dilakukan mengingat lokasi semburan berdekatan dengan Jalan Raya Porong.

Semburan air bercampur dengan gas ini merupakan yang kesekian kalinya di kawasan Lumpur Lapindo, setelah sebelumnya terjadi amblasan rumah di desa Jatirejo, Kecamatan Porong.

(ANT-074/C004/S026)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010