Palu (ANTARA News) - Hiburan musik bambu yang merupakan kesenian khas Provinsi Sulawesi Tengah memeriahkan Dies Natalis Universitas Tadulako (Untad) Palu ke-29 yang diperingati pada Rabu.

Musik bambu yang dimainkan oleh lebih kurang 20 orang itu menampilkan sejumlah komposisi lagu, seperti Indonesia Raya dan sejumlah lagu daerah Sulawesi Tengah.

Lagu Indonesia Raya dimainkan pertama kali ketika anggota Senat Untad Palu dan pejabat lainnya memasuki tempat peringatan Dies Natalis Untad Palu.

Setelah beberapa sambutan, kelompok musik bambu tersebut segera memainkan komposisi lainnya berupa lagu-lagu daerah.

Ratusan tamu yang hadir dalam acara itu memberikan sambutan meriah usai penampilan grup musik bambu itu.

Gubernur Sulteng HB Paliudju yang turut hadir dalam acara itu juga terlihat memberikan tepuk tangan panjang.

Alat musik bambu tersebut adalah musik tiup tradisional yang bentuknya mirip terompet.

Permainan alat itu, biasanya dipadukan dengan terompet atau alat musik tiup modern agar bunyinya lebih harmonis.

Sementara, dalam sambutan tertulisnya HB Paliudju berharap dengan semakin bertambahnya usia Untad Palu, selayaknya perguruan tinggi negeri terbesar di Sulteng ini harus bisa meningkatkan kemampuan dan profesionalitasnya.

"Tunjukkan Untad Palu bisa menghasilkan lulusan yang bisa bersaing dengan lulusan dari perguruan tinggi negeri lainnya," ujarnya.

Sementara itu, Rektor Untad Palu Sahabuddin Mustapa berharap Dies Natalis kali ini adalah upaya meningkatkan semangat dalam rangka melicinkan jalan menuju pencapaian visi Untad melalui penguatan dharma pendidikan dan penelitian.

"Visi Untad Palu akan terwujud dalam 10 tahun lagi, oleh karena itu segenap civitas akademika diharap bekerja keras dalam mewujudkannya," katanya.

Sejak berdiri pada 1981, Untad saat ini telah memiliki delapan fakultas dengan sebuah program pendidikan pascasarjana.

Hingga saat ini, Untad Palu telah meluluskan sebanyak 33.789 wisudawan yang telah bekerja di berbagai bidang yang tersebar di seluruh pelosok Tanah Air.(*)

(T.R026/R009)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010