Kinshasa (ANTARA News/AFP) -- Pemberontak membunuh tiga personil pasukan perdamaian PBB dari India di kamp mereka di Republik Demokratik Kongo timur, kata pihak militer India dan Kongo, Rabu.
Selain itu tujuh tentara India cedera dalam serangan di Kirumba, yang militer India dan para pejabat lokal tuduh dilakukan oleh Mai-Mai, satu milisi Kongo.
"Pada sekitar pukul 01:50 waktu setempat (06:50 WIB), dibawah situasi yang gelap , Pangkalan Operasi kesatuan itu di Kirumba didekati oleh lima warga sipil," kata militer India dalam sebuah pernyataan.
"Mereka meminta bantuan pada pos itu, Sementara mereka sedang bericara dengan penjaga yang bertugas saat itu, satu kelompok sekitar 50-60 pmberontak -- mungkin dari kelompok pemberontak Mai-mai -- menyerang pangkalan itu, dari sekitar hutan,"kata pernyatan tersebut.
Serangan itu berlangsung sekitar lima menit. Pemberontak itu lari ke hutan, di tengah kegelapan.
"Dalam insiden itu, tiga personil pasukan India tewas dan tujuh lainnya cedera.
Jendral Vainqueur Mayala, komandan wilayah militer VIII Republik Demokratik Kongo mengatakan motif serangan itu tidak jelas.
"Mereka tidak menggunakan senjata api, tetapi golok dan pisau, dan mereka membunuh tiga tentara India dan tiga lainnya luka parah," kata jendral itu kepada AFP melalui telepon dari Kinshasa.
Para korban semuanya bertugas dalam Organisasi untuk Stabilisasi di Republik Demokratik PBB (MONUSCO).
MONUSCO adalah satu institusi dan mereka meningkatkan penjagaan jadi saya tidak melihat bagaimana para penyerang memasuki kamp itu dengan menggunakan golok," katanya dan menambahkan ia "tidak habis pikir" mengapa serangan itu dilakukan.
Kirumba terletak sekitar 140km utara Goma, ibu kota provinsi Nord-Kivu.
Seorang pasukan India ditembak mati di Nord-Kivu Mei tahun ini, dan seorang lainnya tewas dalam baku tembak di provinsi itu tahun 2005.
Pemimpin kota itu,Egide Karafifi mengemukakan kepada AFP bahwa para penyerang itu mengenakan pakaian sipil dan menyanyikan lagu-lagu Mai-Mai.
Juru bicara MONUSCO , Madodje Maounoubai tidak dapat segera dihubungi untuk mengkonfirmasikan serangan itu.
Misi itu, yang sebelumnya dikenali alam singkatan bahasa Prancis nya MONUC hadir di Kongo sejak akhir tahun 1999 dan mandat barunya untuk mengkosolidasikan perdamaian barlangsung sampai 30 Juni tahun depan.(*)
(Uu.H-RN/R009)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010