Yogyakarta (ANTARA News) - Anggota Komisi IV DPR RI Djuwarto mengatakan lahan pertanian di Daerah Istimewa Yogyakarta saat ini memprihatinkan karena semakin sedikit akibat alih fungsi untuk mendirikan bangunan fisik.

"Berapa luas lahan pertanian yang masih tersisa khususnya di wilayah Kota Yogyakarta belum diketahui, namun yang pasti terjadi penyusutan akibat digunakan untuk pembangunan terutama permukiman," katanya, di Yogyakarta, Rabu.

Ia mengatakan Kota Yogyakarta merupakan wilayah dengan lahan pertanian paling sedikit dibanding empat kabupaten lainnya di provinsi ini. "Bahkan di kota ini hampir tidak bisa dijumpai adanya kegiatan pertanian," katanya.

Menurut dia, jika Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) ingin mempertahankan swasembada pangan, harus memperhatikan ketersediaan lahan untuk pertanian. "Bagaimana mungkin swasembada pangan dipertahankan jika lahan pertanian semakin menyusut,? katanya.

Djuwarto mengatakan saat ini Komisi IV DPR sedang berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi DIY, Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta, dan empat pemerintah kabupaten lainnya untuk mengatasi lahan pertanian yang semakin sempit.

?Kita harus memiliki perhatian khusus dan serius mengupayakan agar lahan pertanian tidak banyak yang digunakan untuk pembangunan fisik," katanya.

Ia mengatakan upaya tersebut tidak selamanya berjalan mulus, karena regulasi di tingkat wilayah, apalagi adanya otonomi daerah, terkadang justru menghambat.

Menurut dia, otonomi daerah memang terkadang membuat permasalahan di daerah menjadi rumit, sehingga regulasi perlu ditinjau kembali.

"Oleh karena itu jika ingin mempertahankan swasembada pangan, masalah lahan pertanian yang semakin sempit tidak boleh dibiarkan berlarut-larut, dan harus segera diatasi," katanya.(*)
(ANT-161/R009)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010