Seoul, (ANTARA News) - Korea Utara melaksanakan propagandanya melawan Korea Selatan dan AS dalam sebuah babak baru : YouTube dan Twitter.
Seperti dikutip dari New York Times, bulan lalu Korut memposting di You Tube serangkaian klip video penuh sindiran dan caci maki yang ditujukan kepada para pemimpin di Korsel dan AS.
Dalam salah satu klip, menteri luar negeri AS Hillary Rodham Clinton disebut "Menteri memakai rok" dan Menteri pertahanan Robert M. Gates seorang "Maniak Perang," seraya menggambarkan menteri pertahanan Korea Selatan, Kim-Tae Young, sebagai "Anjing budak" yang dipelihara oleh majikan Amerika Serikat.
Bahasa seperti itu umum digunakan di Korea Utara dalam era Propaganda perang dingin. Kebangkitannya merupakan testimoni meningkatnya ketegangan hubungan antara kedua Korea dalam beberapa bulan terakhir.
Pada minggu lalu, Korea Utara juga telah memulai menggunakkan akun Twitter dibawah nama uriminzok, atau "bangsa kami."
Akun Twitter dan YouTube itu dimiliki oleh pengguna bernama "Uriminzokkiri", laman webnya, www.uriminzokkiri.com dijalankan oleh komite perdamaian dan reunifikasi Korea, sebuah agen Propaganda di Pyongyang.
Lee Jong-joo, juru bicara untuk kementrian unifikasi di seoul mengatakan "Jelas bahwa akun - akun ini berisi propaganda yang sama dengan media resmi Korut tapi kami belum bisa mengetahui pihak yang menjalankannya."
Kedua Korea setuju untuk menghentikan perang psikologi mereka setelah pertemuan tingkat tinggi mereka di tahun 2000. Tetapi, Korsel pada bulan Mei tahun ini melanjutkan propaganda siaran radio seiring mereka menuduh Korut meluncurkan torpedo ke kapal perang Korsel yang menewaskan 46 pelautnya.
Korea utara, yang membantah keterlibatannya, bersumpah akan membalas. Kemungkinan mereka menemukna cara yaitu lewat Twitter dan Youtube, yang jelas-jelas ditujukan kepada audiens di Korsel.
"YouTube dan Twitter memberi Korea Utara sebuah celah teknologi tinggi untuk Propagandanya," ujar Paik Hak-soon, seorang pengamat di Sjong Institute. "Secara Fundamental, itu bukan soal teknologi baru tetapi lebih kepada ketegangan politik yang mendorong Korut menghadapi desakan internasional."
Selama era perang dingin, Korsel menghukum orang yang tertangkap tangan mendengarkan siaran dari Korut.
Akun Twitter itu pada hari Senin awal pekan ini sudah memiliki 928 pengikut. Klip video di YouTube justru menarik ribuang pengunjung.
Di salah satu klip, Korut menyerang Yu Myung-hwan, menteri luar negeri Korsel. Narator klip menyebut Yu seorang "Pro- penjilat Amerika karena bekerja "mengepel lantai Pentagon."
Klip lain mengklaim bahwa Korea utara akan menang dalam perang melawan "kaum imperialis Amerika" karena dipersenjantai dengan teknologi fusi nuklir,karena pedomannya atau ideologi "kepercayaan diri" , dan karena sebuah risalah filosofis yang ditulis oleh Kim Il Sung, Presiden Pertama Korut sekaligus ayah dari Kim Jong -il,
"Saya kira Propaganda dari Korsel ini tak akan memiliki dampak signifikan terhadap Korsel," kata Yoo Ho-yeol, seorang pakar studi Korut pada universitas Korea di Seoul. "Orang melihat ini untuk lucu-lucuan, bukan untuk terpengaruh."
(yud/A038/BRT).
Pewarta: Yudha Pratama Jaya
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010