Mukomuko (ANTARA) - Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, menyatakan mayoritas tanaman jagung di Desa Pondok Kopi, Kecamatan Teras Terunjam, rusak akibat diterjang banjir yang melanda wilayah ini.
“Habis semua, dari seluas 12 hektare tanaman jagung milik petani di Kecamatan Teras Terunjam, hanya tersisa seluas dua hektare,” kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko Apriansyah dalam keterangannya di Mukomuko, Kamis.
Ia mengatakan hal itu setelah menerima data luas tanaman jagung milik masyarakat petani di Kecamatan Teras Terunjam yang rusak akibat terendam banjir di wilayah tersebut dari pemerintah desa setempat.
Dinas Pertanian telah menerima data luas lahan persawahan di wilayah ini yang terendam banjir, namun tidak ada tanaman padi yang puso atau gagal panen akibat terendam banjir.
Baca juga: Polisi gelar patroli cegah kriminal saat banjir
Baca juga: Banjir di Mukomuko berangsur surut
“Memang ada tanaman padi di wilayah ini yang terendam banjir, tetapi bencana alam ini tidak menyebabkan kerusakan, tanaman padi masih bisa tumbuh sampai sekarang,” ujarnya pula.
Selain itu, sejumlah lahan perkebunan kelapa sawit yang tersebar di Kecamatan Kota Mukomuko dan Kecamatan Teras Terunjam terendam banjir, namun banjir tersebut tidak sampai merusak tanaman kelapa sawit milik petani setempat.
“Banyak tanaman kelapa sawit tersebar di sejumlah wilayah daerah ini yang terendam banjir, namun tidak ada tanaman kelapa sawit yang rusak akibat terendam banjir tersebut,” ujarnya pula.
Sementara itu, sebanyak 370 unit bangunan rumah milik warga yang di Desa Pondok Batu dan Desa Tanah Harapan, Kecamatan Kota Mukomuko yang terendam banjir yang berasal dari luapan Sungai Selagan di daerah ini.
Dari sebanyak 370 rumah tersebut, sebanyak 332 unit rumah milik warga Desa Pondok Batu dan 38 unit rumah milik warga Desa Tanah Harapan dan sebanyak puluhan rumah di Desa Pondok Kopi, Kecamatan Teras Terunjam.*
Baca juga: Pemkab Mukomuko tetapkan status darurat bencana banjir
Baca juga: Polisi di Mukomuko pasang tenda pengungsi korban banjir
Pewarta: Ferri Aryanto
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021