Palu (ANTARA News) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) mendapat bantuan hibah senilai Rp600 juta dari Pemerintah Amerika Serikat (AS) untuk pelestarian situs megalitik.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sulteng, Suaib Djafar, di Palu, Rabu, mengatakan bahwa bantuan AS itu disalurkan melalui lembaga donornya (USAID) dan diperuntukkan pada tiga program, yakni pelestarian, pelatihan masyarakat, dan pengawasan situs.
Suaib Djafar telah bertemu dengan Esty Dhurasanty dari Konsulat Jenderal Amerika yang berkedudukan di Surabaya awal bulan ini. Pihak USAID juga telah meninjau beberapa lokasi situs di Kabupaten Poso.
Menurut Suaib, bantuan hibah USAID ini merupakan jawaban atas proposal yang diajukan Pemprov Sulteng ke Pemerintah Amerika melalui kedutaan besarnya di Jakarta.
"Proposal kami diterima sebab memang pihak Amerika mempunyai program Ambasador Fund For Cultural Preservation. Dana hibah akan dikucurkan tahun ini juga," kata Suaib.
Sulteng memiliki 1.451 buah arca dari situs mengalith yang terseber di Lembah Napu, Lembah Bada dan Lembah Besoa, Kabupaten Poso. Diperkirakan megalith Sulteng adalah situs megalitikum terluas di Indonesia.
Arca megalith adalah merupakan hal yang langka di dunia karena hanya terdapat di Napu, Besoa, Bada dan di Marquies Island, Amerika Latin.
Di tiga situs di wilayah Kabupaten Poso itu terdapat beragam peninggalan zaman megalitikum. Ada yang berupa arca, menhir atau dolmen.
(T.ANT-243/S005/P003)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010