Jakarta (ANTARA) - Dirjen Dukcapil Kementerian Dalam Negeri Zudan Arif Fakrulloh memastikan adanya data penduduk yang diduga bocor dan membuat heboh belakangan ini bukanlah data dukcapil.

Zudan Arif Fakrulloh dalam keterangan persnya di Jakarta, Kamis, mengatakan jika dianalisa dari struktur dan pola datanya, data tersebut bukanlah data kependudukan dan pencatatan sipil.

"Saya memastikan itu bukan data yang bersumber dari dukcapil. Karena struktur data di Dukcapil tidak seperti itu. Struktur data di dukcapil tidak ada tanggungan, email, NPWP, nomor HP, TMT, TAT," kata dia.

Tim Ditjen Dukcapil Kementerian Dalam Negeri telah melakukan analisis pada kasus kebocoran data individu yang infonya berasal dari twitter dan mendapatkan sejumlah fakta.

Yakni, pelaku mengiklankan penjualan data individu di website dengan alamat https://raidforums.com/Thread-SELLING-Indonesian-full-Citizen-200M-NIK-KPT-PHONE-NAME-MAI-LADDRESS-Free-1Million.

Dirjen Dukcapil Zudan Arif Fakrulloh mengungkapkan, nama user yang mengiklankan data tersebut adalah Kotz. Pada iklan di website tersebut yang bersangkutan memberikan link sampel data individu yang bisa didownload sebagai sampel data.

"Data yang sudah didownload berbentuk file CSV (command separated value) dan setelah diimport berjumlah 1.000.000 rows," kata Zudan Arif Fakrulloh.

Lebih jauh Dirjen Zudan menjelaskan, hasil penelusuran tim dari hasil import data sampel tersebut, diperoleh struktur data yang terdiri dari kolom-kolom.

Kolom-kolom tersebut yakni, PSNOKA, PSNOKALAMA, PSNOKALAMA2, NAMA, NMCETAK, JENKEL, AGAMA, TMPLHR, TGLLHR, FLAGTANGGUNGAN, NOHP, NIK, NOKTP, TMT, TAT, NPWP, EMAIL, NOKA, KDHUBKEL, KDSTAWIN, KDNEGARA, KDGOLDARAH, KDSTATUSPST, KDKANTOR, TSINPUT, TSUPDATE, USERINPUT, USERUPDATE, TSSTATUS, DAFTAR.

Struktur dari data tersebut tidak sama dengan struktur data milik Direktorat Jenderal Dukcapil. Sehingga, data yang diiklankan pelaku tersebut diklaim bukanlah data dukcapil.

Pewarta: Boyke Ledy Watra
Editor: M Arief Iskandar
Copyright © ANTARA 2021