Jakarta (ANTARA) - Dalam sebuah unggahan sosial media, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita memamerkan sepatu hitam yang ia pakai bersama puteranya dalam situasi santai. Bukan sekedar menjepret gambar, Agus juga memperkenalkan sepatu tersebut sebagai produk buatan anak bangsa dengan menyebut bahwa alas kaki itu keren, nyaman dipakai, dan tidak kalah dengan produk serupa bermerek luar negeri.
Di lain kesempatan, pada sebuah seminar web, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi mengaku mengenakan sepatu, setelan celana dan jas, serta kemeja buatan dalam negeri.
Selain kedua pejabat tinggi itu, tentu saja Presiden Joko Widodo sudah seringkali bergaya menggunakan produksi anak bangsa. Mulai dari alas kaki, jaket, pakaian resmi hingga kasual, mobil, sampai motor rakitan putera bangsa pun pernah dibawa Jokowi ke layar kaca untuk dipromosikan sekaligus dibanggakan sebagai produk lokal.
Semangat memakai produk nasional tersebut kemudian diwujudkan dalam kampanye Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) yang resmi diluncurkan pada Mei 2020, bertepatan dengan badai pandemi yang tengah kencang melanda Indonesia kala itu.
Melalui Gernas BBI, Presiden Jokowi menggerakkan seluruh kementerian/lembaga untuk turut mendukung kemajuan produk lokal melalui berbagai program yang inklusif dan masif. Tujuannya, menggerakkan perekonomian domestik, sehingga upaya pemulihan ekonomi nasional dari dampak COVID-19 dapat terwujud.
Bertepatan dengan Hari Kebangkitan Nasional 2021, juga satu tahun kampanye Gernas BBI, Kementerian Perindustrian menggelar acara puncak Festival Joglosemar: Artisan of Java, di Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah.
Acara yang digelar secara dalam jaringan (daring) dan luar jaringan (luring) tersebut diresmikan oleh Presiden Jokowi secara daring dan dihadiri langsung oleh sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju, di antaranya Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahudin Uno.
Joglosemar singkatan dari Kota Yogyakarta, Solo, dan Semarang. Festival Joglosemar mengangkat industri kecil menengah (IKM) artisan dari Jawa Tengah dan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Sasaran yang hendak diraih melalui festival itu adalah untuk meningkatkan jumlah pelaku IKM yang masuk di pemasaran online, menciptakan nilai tambah dari produk-produk pelaku IKM, serta meningkatkan permintaan produk artisan.
Dalam sambutannya, presiden Jokowi menginginkan agar Hari Kebangkitan Nasional 2021 dijadikan momentum bangkitnya produk-produk buatan Indonesia. Sehingga, IKM nasional mampu menghasilkan produk berkualitas tinggi, menguasai pasar dalam negeri, lebih kompetitif di pasar global dan dapat segera naik kelas.
Menurut presiden, IKM yang tersebar di seluruh pelosok tanah air dengan jenis usaha dan produk yang beragam, melibatkan banyak masyarakat sekitar, serta menciptakan lapangan kerja baru. Hal itu, menurut Presiden, merupakan pilar penting dari kebangkitan ekonomi nasional.
Kepala negara juga ingin semua pihak terlibat dan ikut bergerak untuk memberikan tempat-tempat terbaik bagi IKM untuk diperkenalkan sekaligus dipasarkan produk-produknya.
Bahkan, Jokowi meminta agar produk IKM ditempatkan di etalase terdepan pusat perbelanjaan, banyak mengisi bandara, tempat peristirahatan, tempat wisata, dan tempat strategis lainnya.
Artisan merupakan merupakan pelaku IKM yang menghasilkan produk dan jasa dengan nilai tambah dan kualitas tinggi, serta keunikan dan spesialisasi yang tidak banyak dimiliki negara lain.
Terlepas dari potensi yang dimiliki, artisan Indonesia menghadapi berbagai kesulitan khususnya di masa pandemi, salah satunya adalah lemahnya permintaan terhadap hasil produk/jasa mereka. Hal itu juga melatarbelakangi digelarnya Festival Joglosemar.
Manajer Gernas BBI
Pada tahun kedua pelaksanaan Gernas BBI, Kemenperin bertindak sebagai Movement Manager (Manajer Gerakan) yang melibatkan pemerintah daerah, pelaku IKM, platform tekknologi pemasaran, pembayaran, logistik, ekosistem pendukung industri, media dan masyarakat.
Kemenperin bersama Bank Indonesia menghadirkan Artisan dari daerah Jawa Tengah dan Yogyakarta dalam perhelatan Festival Joglosemar. Menperin Agus mengatakan, berbagai program dari Kemenperin dilaksanakan untuk meningkatkan jumlah IKM yang on-boarding, dengan target utama adalah IKM di Provinsi Jawa Tengah dan Yogyakarta, yang dibina melalui workshop e-Smart IKM bekerjasama dengan marketplace.
Hingga 8 Mei 2021, jumlah pendaftar e-Smart IKM sebanyak 1.246 unit usaha. Program e-Smart IKM sudah berjalan sejak 2017 dan telah melatih sebanyak 13.184 pelaku IKM di seluruh Indonesia.
Pelaku IKM yang telah mendaftar melalui esmartikm.id akan dilakukan kurasi dan mendapatkan pembinaan lanjutan (sustainability program) untuk menjaga kelangsungan penjualan secara online.
Pada program penciptaan nilai tambah, pembinaan yang dilakukan antara lain melalui bimbingan teknis dan fasilitasi peningkatan teknologi, fasilitasi standarisasi/sertifikasi IKM, dan penguatan sentra IKM. Sedangkan pada program peningkatan permintaan produk Artisan, dilakukan melalui fasilitasi kemitraan, link and match, dan pameran.
Guna menyukseskan dan memperluas kampanye Gernas BBI Festival Joglosemar ini, Kemenperin juga bekerja sama dengan Kementerian Perhubungan untuk penyediaan showcase di lima Bandara, yaitu Bandara Soekarno Hatta (Jakarta), Bandara YIA (Yogyakarta), Bandara Ahmad Yani (Semarang),
Bandara Adi Soemarmo (Solo) dan Bandara Ngurah Rai (Bali).
Bagi masyarakat umum yang ingin melihat produk Artisan, dapat langsung mengunjungi laman festivaljoglosemar.com serta berbelanja langsung produk Artisan di Gallery UMKM DIY - Gedung Heritage Bank Indonesia DIY, Mall Puri Indah Jakarta, dan Mall Kota Kasablanka Jakarta.
Sementara itu, Menko Luhut kemudian menambahkan dalam sambutannya bahwa sejak dimulainya Gernas BBI pada Mei 2020 hingga April 2021, terdapat 5.714.631 unit Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang masuk ke ekosistem digital. Luhut menegaskan bahwa pemerintah akan terus mendorong artisan lokal untuk naik kelas, menjajakan produknya melalui e-commerce, dan meningkatkan penjualannya. Luhut optimistis, target menciptakan 30 juta UMKM yang masuk ekosistem digital akan dapat dicapai pada 2023.
Gernas BBI dan gencarnya promosi produk dalam negeri oleh sederet pejabat tinggi membuktikan keseriusan pemerintah untuk memajukan produk-produk nasional. Untuk itu, masyarakat diharapkan dapat benar-benar berpartisipasi untuk turut membeli, memakai, dan membanggakan produk dalam negeri.
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2021