"Tantangan kerja kepolisian di era digitalisasi modern membutuhkan inovasi dan komitmen jajaran kepolisian demi mengoptimalkan pelayanan masyarakat," kata Kapolda Yan Sultra di Kendari, Kamis.
Penamaan aplikasi "Polisi Merare" dipilih Polda Sultra sebagai komitmen menumbuhkan kearifan lokal. Polisi Merare dalam bahasa Tolaki, salah satu etnis di Sultra berarti polisi cepat.
Turut hadir pada peresmian Polisi Merare adalah Ketua DPRD Sultra Abdurrahman Shaleh, pejabat mewakili Gubernur Sultra, sejumlah pimpinan perguruan tinggi, pimpinan organisasi profesi serta pejabat utama Polda Sultra.
Baca juga: Sekolah Polisi Negara Polda NTB luncurkan aplikasi E.SPNTB
Baca juga: Aplikasi Cangkal Polres Banjarbaru hadirkan polisi setiap saat
Baca juga: Polda Jawa Tengah luncurkan aplikasi bantuan polisi
"Penamaan aplikasi 'Polisi Merare' diharapkan menjadi sumber semangat jajaran kepolisian melayani masyarakat dengan cepat dan tepat," katanya.
Aplikasi Polisi Merare juga tersedia fitur tentang informasi pengurusan SKCK maupun laporan pengaduan masyarakat.
"Ya, kalau dulu mengurus SKCK harus datang ke kantor polisi maka ke depan dapat bermohon dari mana saja karena kemajuan teknologi. Kepolisian terus berinovasi untuk meningkatkan pelayanan bagi masyarakat," kata Kapolda Sultra.
Kepolisian menyadari tantangan tugas institusi dewasa ini terus meningkat seiring globalisasi digital sehingga dirasa perlu penguatan komunikasi publik dan penigkatan kapasitas sumber daya manusia.
Bersamaan dengan peresmian aplikasi "Polisi Merare" di tingkat Polda Sultra, juga diresmikan pelayanan polisi cepat dan tepat 110 oleh Kapolri dari Mapolda Jawa Barat secara virtual.
Pewarta: Sarjono
Editor: M Arief Iskandar
Copyright © ANTARA 2021