Bertindak sebagai inspektur upacara adalah Seman alias Panca yang merupakan Tumenggung atau setingkat Kepala Desa (Kepala Suku-red) dari kumpulan SAD tersebut.
Menurut Seman (45), ketika ditanya usai upacara, upacara HUT Kemerdekaan yang digelar warga SAD, selain sebagai wujud nasionalisme, mereka juga ingin agar warga SAD yang selama ini terpinggirkan bisa mendapat perhatian dari pemerintah dan Presiden RI.
"Kami juga punya jiwa nasionalisme dan ingin agar pemerintah memperhatikan nasib warga SAD," kata Seman yang merupakan Kepala Suku Anak Dalam yang bermukim di kawasan Rimbo Bujang.
Peringatan HUT RI tersebut diikuti 12 kepala keluarga atau 55 jiwa warga SAD yang bermukim di Kecamatan Rimbo Bujang, Kabupaten Tebo di kebun karet.
Kegiatan upacara lengkap dengan tatacara seperti pengibaran bendera merah putih, inspektur upacara dan menyayikan lagu kebangsaan Indonesia Raya.
Warga SAD atau sering juga disebut Suku Kubu ini masih suka berpindah-pindah tempat dan menempati kebun karet milik warga, namun mereka ternyata mempunyai jiwa nasionalis yang tinggi sebagai warga negara Indonesia.
Upacara dimulai pukul 09:00 WIB dan berakhir pukul 10:20 WIB, mereka saat ini bermukim di kebun Karet warga jalan 24 Desa Rimbo Mulyo, Kecamatan Rimbo Bujang, Kabupaten Tebo.
Dalam upacara yang sederhana itu, ada SAD yang membaca teks Proklamasi, membaca doa dan menaikan bendera merah putih dan lingkungan tempat tinggal mereka dipasang umbul-umbul.
Upacara HUT RI ke-65 pada yang digelar warga SAD tersebut dibantu oleh Satuan Laskar Merah Putih cabang Kabupaten Tebo.
(ANT249/M027)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010