Pesawaran, Lampung (ANTARA News) - Perayaan Kemerdekaan ke-65 Republik Indonesia di Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung tetap meriah meski harus bersamaan dengan bulan Ramadhan 1431 H/2010 M.
"Perayaan Kemerdekaan RI pada tahun ini dirasakan tetap meriah dengan perlombaan yang bernuansa islami di daerah itu," ujar Fatir (22), warga Desa Negeri Sakti Kecamatan Gedungtataan, Kabupaten Pesawaran, yang berjarak sekitar 35 kilometer dari Bandarlampung, Selasa.
Ia mengatakan, untuk tetap memeriahkan perayaan HUT ke-65 RI tahun 2010 kami tetap menggelar perlombaan, namun bernuansa islami.
"Masyarakat yang menonton pun tidak kalah antusias dengan anak-anak yang menjadi peserta dalam kegiatan itu," sambung dia.
Meskipun tahun ini bersamaan dengan bulan Ramadhan, sambung dia, bukan menjadi alasan kita tidak memeriahkan hari kemerdekaan bangsa kita.
"Memang bulannya puasa, tapi sebagai warga yang baik, jangan sampai lupa dengan hari kemerdekaan kita," ungkap dia.
Oleh sebab itu, tambah dia, meski hanya sederhana, tetap akan kita rayakan dan hasilnya pun tidak kalah seperti tahun lalu.
Peserta dari kalangan anak-anak, kata dia lagi, semakin banyak dan mereka terlihat antusias meskipun mengikuti lomba dengan berpuasa.
"Perlombaan yang diadakan juga bernuansa islami yang diantaranya lomba peragaan busana muslim, pembacaan Al-Quran, hafalan ayat-ayat pendek, adzan, kaligrafi atau mewarnai, dan perlombaan yang biasa diadakan pada HUT RI yaitu memasukkan pencil ke dalam botol," papar dia.
Hal serupa diungkapkan oleh Musdianto, warga Kecamatan Way Lima Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung, mengatakan peringatan HUT RI tersebut dimaksudkan untuk menumbuhkan rasa kecintaan warga dan anak-anak terhadap bangsa dan tanah airnya.
Karena itu, menurut dia, tak kalah dengan tahun-tahun sebelumnya, kegiatan-kegiatan dalam rangka memeriahkan HUT pun tetap dilaksanakan.
Itu mulai dari lomba bernuansa islami sekaligus merayakan bulan Ramdhan, lomba catur, bekiak, dan memasukkan pencil ke dalam botol serta memindahkan belut pun turut diperlombakan.
"Di situlah kita bisa melihat bagaimana semua pihak bisa ikut partisipasi, oleh sebab itu, kita buat kegiatan yang bisa melibatkan banyak pihak," tukasnya.(*)
(ANT-050/R009)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010