Erick berkomitmen bersama-sama di Kementerian BUMN yang juga ingin membantu membangun ekosistem yang baik bagi perfilman Indonesia.
"Hal ini akan dilakukan dengan tiga cara. Pertama, kita ingin Telkom dan Telkomsel menjadi agregator konten lokal baik di dunia film, musik, dan sebagainya," kata Erick Thohir usai menyaksikan penayangan film restorasi "Tjut Nyak Dien" di Jakarta, Kamis.
Kedua, Erick juga sudah meminta Produksi Film Negara atau PFN justru jangan menjadi pesaing yang membuat film.
PFN justru mau dijadikan lembaga pembiayaan film oleh Menteri BUMN tersebut.
Hal tersebut memang tidak mudah, dan Kementerian BUMN sendiri lagi mempelajarinya sudah hampir 7 bulan karena mengetahui risikonya bahwa membuat film tidaklah mudah.
"Tetapi ekosistem ini yang kita harapkan juga pada kesempatan tadi yang kita rasakan sulit ini paling tidak BUMN bisa hadir untuk memberikan kontribusi bagi dunia perfilman Indonesia," ujar Erick Thohir.
Menteri BUMN Erick Thohir menghadiri acara pemutaran film restorasi "Tjut Nyak Dien" di Jakarta pada Kamis (20/5) bertepatan dengan momentum Hari Kebangkitan Nasional.
Selain Menteri BUMN, turut hadir pula Wakil Menteri I BUMN Pahala Mansury, Wakil Menteri II BUMN Kartika Wirjoatmodjo, dan sejumlah sineas perfilman Indonesia seperti Christine Hakim, Slamet Rahardjo, Eros Djarot, dan sutradara maupun stakeholder perfilman nasional.
Baca juga: Ketua Komisi DPR apresiasi Menteri BUMN pecat direksi KF Diagnostika
Baca juga: Erick optimistis perekonomian RI kembali normal pada 2022
Pewarta: Aji Cakti
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2021