Bengkulu (ANTARA News) - Air sumur di belakang rumah yang ditinggali Bung Karno selama menjalani pengasingan di Kota Bengkulu pada 1938-1942, menjadi favorit pengunjung karena diyakini membawa berkah.
"Selain benda sejarah di dalam rumah, air sumur di belakang menjadi favorit pengunjung karena diyakini bisa membawa berkah untuk mendatangkan rejeki dan jodoh,"kata Juru Pelihara Rumah Bung Karno, Yaman di Bengkulu, Selasa.
Ia mengatakan sumur dengan kedalaman tujuh meter itu merupakan satu-satunya sumber air yang digunakan Bung Karno selama menjalani pengasingan, termasuk untuk air wudhu sebelum sholat.
Hingga saat ini kata dia, sumur itu masih dalam kondisi baik dan airnya juga selalu jernih.
"Bahkan saat terjadi kemarau sembilan bulan, air dalam sumur itu tetap ada, padahal pengunjung setiap hari mengambil air untuk wudhu atau sekedar cuci muka,"katanya.
Rumah pengasingan Bung Karno di Jalan Soekarno-Hatta Kelurahan Anggut Kota Bengkulu itu memang selalu ramai dikunjungi masyarakat lokal dan luar provinsi, terutama setiap perayaan HUT Kemerdekaan RI.
Ia mengatakan setiap pengunjung dipungut biaya Rp2000 per orang, yang digunakan untuk biaya pemeliharaan rumah dan halamannya yang luas.
Selain sumur yang diyakini membawa berkah itu pengunjung juga bisa melihat sejumlah benda milik Bung Karno seperti sepeda ontel, ratusan buku-buku bacaan Bung Karno dan puluhan kostum para pemain opera tonil yang disutradarai Bung Karno, "Monte Carlo".
Terdapat juga dua ranjang berbahan besi yang merupakan replika tempat tidur Bung Karno yang sering menjadi objek foto para pengunjung.
Yaman mengatakan pengunjung juga sering mengambil foto di sepeda ontel yang sudah dilapisi kaca dan buku-buku Bung Karno yang disimpan rapi, hanya bisa dilihat tapi tidak bisa disentuh pengunjung.
Salah seorang penunjung dari Kota Bandar Lampung, Hendi mengaku tertarik mengunjungi rumah pengasingan Bung Karno tersebut karena nilai sejarahnya tinggi.
"Kebetulan saya juga pengagum Bung Karno dan ingin melihat rumah yang ditinggalinya selama menjalani pengasingan di Kota Bengkulu dimana beliau juga bertemu Ibu Fatmawati di kota ini, "katanya.
Setelah melihat setiap ruangan yang terdapat di dalam rumah itu, Hendi menyempatkan diri mengambil air wudhu di sumur Bung Karno sebelum sholat di masjid yang berada di seberang Rumah Bung Karno.
Hendi mengatakan rumah sederhana yang menyimpan sejarah itu perlu dilestarikan dan dipelihara untuk membangkitkan semangat perjuangan dan nasionalisme generasi penerus bangsa.
(ANT/A024)
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010