Jakarta (ANTARA) - Anggota DPR RI Sonny T Danaparamita menyatakan peringatan hari kebangkitan nasional setiap tanggal 20 Mei menjadi momentum bersama untuk menguatkan gotong royong demi mendukung pemulihan ekonomi nasional.
"Secara historis, kekuatan gotong royong inilah yang membuat kita bertahan sejak jaman penjajahan, hingga pada masa pandemi sekarang ini," kata Sonny dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis.
Sonny menjelaskan ada tiga konsep gotong royong yang perlu terus dilakukan di tengah kondisi pandemi Covid-19 seperti saat ini.
Konsep itu antara lain dengan bergotong royong mensukseskan vaksinasi COVID-19, mempromosi (membranding) produk lokal, serta memberi dukungan bagi pengembangan UMKM dan ekonomi kerakyatan.
Baca juga: Ketua DPR: Indonesia harus bangun kekuatan maritim nasional
"Konsep gotong royong dalam upaya pemulihan ekonomi di masa pandemi ini perlu terus di tingkatkan, pertama mendukung pemerintah dalam proses vaksinasi nasional, membranding produk lokal, dan supporting UMKM," jelas anggota Fraksi PDI Perjuangan itu.
Kata anggota DPR Dapil III Jawa Timur itu, masyarakat harus saling bergotong royong dalam mendukung vaksinasi agar penyebaran COVID-19 bisa cepat dikendalikan.
Selanjutnya, konsep gotong royong dalam mempopulerkan produk lokal juga perlu terus digalangkan sehingga masyarakat lebih tertarik membeli produk lokal dan membatasi masuknya barang impor.
Sedangkan, untuk menunjang daya beli produk lokal, Sonny mengatakan bahwa pemerintah perlu memberi dukungan pada sektor UMKM, karena sektor UMKM menjadi motor penggerak ekonomi kerakyatan.
"Secara konsep, sebuah upaya bahu membahu melalui tiga hal tersebut di sangat efektif dilakukan agar mempercepat pemulihan ekonomi" katanya.
Sonny juga meminta masyarakat untuk terlibat aktif melakukan mitigasi penanganan COVID-19 secara mandiri, yang paling utama adalah dengan menaati protokol kesehatan.
Sonny juga setuju dengan ajakan pemerintahan Jokowi yang disampaikan oleh Sri Mulyani dalam Rapat Paripurna DPR RI saat menyampaikan Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal RAPBN Tahun Anggaran 2022.
"Optimisme dan keyakinan kita bahwa setelah kesulitan akan datang kemudahan dapat memudahkan kita dalam mewujudkan negara yang baldatun thoyibatun warobbun ghofur atau Indonesia yang gemah ripah loh jinawi," tegas Anggota Komisi VI tersebut.
Baca juga: Dasco harap RUU KUP tingkatkan penerimaan negara
Baca juga: Puan: RAPBN 2022 harus antisipasi ketidakpastian pandemi
Pewarta: Fauzi
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2021